N3 Payakumbuh - Setiap 17
Desember, merupakan momentum penting bagi Kota Payakumbuh. Kenapa tidak,
bertepatan dengan tanggal dan bulan tersebut, adalah hari jadi lahirnya Kota
Payakumbuh untuk membentuk daerah administrasi tingkat II pada tahun 1970 silam.
Biasanya, setiap tahun, berbagai
pergelaran, ivent dan acara yang menyentuh langsung dengan masyarakat
selalu digelar pada 17 Desember dalam meriahkan hari jadi kota. Tetapi, berbeda
dengan perayaan Kota Payakumbuh yang ke 47 tahun yang jatuh pada Minggu (17/12)
kemarin , malahan terasa hambar dan kurang semarak.
Di hari H lahirnya Kota
Payakumbuh itu, tidak ada tanda-tanda bakal adanya perayaan HUT kota yang ke 47 tahun. Bahkan, dipusat Kota
Payakumbuh suasananya malah biasa-biasa saja,
tidak ada umbul-umbul ataupun tanda yang mengarah ke Hari Jadi Kota.
17 Desember tahun ini, Hut Kota Payakumbuh cuma diisi dengan Sidang
Paripurna Istimewa di gedung DPRD Kota Payakumbuh yang dihadiri oleh Walikota
dan Wakil Walikota Payakumbuh, pejabat pemerintahan, anggota DPRD, ormas
termasuk tokoh-tokoh masyarakat.
Paripurna istimewa, diisi
dengan pembacaan pidato yang berkaitan
dengan perkembangan Kota Payakumbuh selama 47 tahun ini oleh Ketua DPRD Kota
Payakumbuh, Walikota serta Gubernur Sumbar, dilanjutkan makan siang bersama
dilantai dasar gedung dewan tersebut.
Kurang semaraknya perayaan Hari
Jadi Kota Payakumbuh juga dirasakan sejumlah anak dari pendiri Kota Payakumbuh. Diantaranya Rendra
Trisnadi anak dari almarhum Kamardi Rais dan Nailul Oyon Badri anak dari
Syahrial Ismail Datuak Kokomo.
Diakui Rendra, tidak semaraknya
Hari Jadi Kota Payakumbuh, dirasakannya sejak setahun terakhir ini. Puncaknya
pada Hari Jadi yang ke 47 tahun ini. “Perayaan Hari Jadi Kota memang kurang
semarak,”ucap Rendra Trisnaldi kepada Haluan pada Minggu (17/12) siang.
Putra dari Aua Kuniang, Kecamatan
Payakumbuh Selatan itu turut merasa heran, kenapa Hut Kota sampai terasa tidak
bergairah seperti saat ini. Kondisi saat ini, jauh menurun dengan perayaan Hut
Kota pada tahun-tahun sebelumnya yang jauh lebih berbairah.
“Dahulu, jauh-jauh hari sebelum
17 Desember, sudah terasa dengunan untuk perayaan Hari Jadi Kota Payakumbuh.
Tetapi, sekarang seperti tidak dalam suasana Hut kota, malahan biasa-biasa
saja,”ucapnya lagi.
Begitu juga yang diungkapkan
Nailul Oyon Badri. Anak dari Syahrial Ismail Datuak Kokomo itu mengatakan
perayaan Hut Kota terkesan biasa-biasa saja dan
kurang semarak dari tahun-tahun sebelumnya.
“Perayaan Hut kota yang sekarang
kurang semarak. Jauh merosot dari tahun lalu,”terang Oyon. Putra ke 4 salah
satu pendiri Kota Payakumbuh juga menyayangkan sikap pemerintahan yang kurang
menghargai terhadap tokoh-tokoh yang turut
berjasa dalam mendirikan Kota Payakumbuh.
“Dahulu, papa selalu diundang
oleh pemerintah setiap perayaan kota 17 Desember. Tetapi sejak 8 tahun terakhir
ini, papa terlupakan sebagai salah seorang pendiri Kota Payakumbuh. Tidak lagi
diundang untuk perayaan Hari Jadi Kota Payakumbuh. Ini yang kita sayangkan
sebagai anak dari salah satu pendiri kota,”terang Nailul Oyon Badri.
Secara terpisah, salah seorang tokoh
muda Payakumbuh, Marsanova Andesra berpendapat,
kurang bergairahnya perayaan Hut Kota Payakumbuh disebabkan oleh suasana
politik Kota Payakumbuh. “Bisa jadi ini pengaruh politik. Dua tahun terakhir
ini Kota Payakumbuh dalam suasana politik menghadapi Pilkada, wajar Hut Kota
sangat semarak. Tetapi, sekarang bukan dalam suasan politik lagi, ya perayaan
Hut kota jadi biasa-biasa saja,”terang Marsanova Andesra.
Sementara Pemerintah Kota
Payakumbuh, membantah perayaan Hut Kota Payakumbuh ke 47 kurang semarak.Bahkan,
untuk Melalui Sekretaris Daerah Kota
Payakumbuh, Benni Warlis mengakui,
banyak rangkaian acara dalam perayaan kota yang ke 47 tahun sehingga Hut
kota terasa sampai ke masyarakat .
“Hut kota yang ke 47 jauh lebih
semarak. Ada banyak rangkaian acara yang digelar dalam penyambutan Hut
Payakumbuh ke 47 tahun,”ucap Benni Warlis. Diantaranya, pada 9 Desember ada
festival silat tradisional di Ngalau Indah, pada 16 Desember ada pawai
seni tradisional, 17 Desember paripurna
DPRD tentang Hut Kota, 20 Desember Tabligh Akbar dengan mengundang ustad Abdul
Somad dan sekaligus malam hiburan dan 23 Desember ada hiburan buru babi..(Rahmat
Sitepu)