390 Orang Guru Mengaji Di Payakumbuh Terima Dana Insentif

N3 Payakumbuh – Dana insentif guru mengaji senilai Rp. 117 juta kembali dicairkan Pemko Payakumbuh melalui Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan kota Payakumbuh. Sebanyak 390 orang guru TPQ, TPSQ dan MDA yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Payakumbuh terima insentif triwulan IV tahun 2017 di aula pertemuan kantor dinas pendidikan, Senin (11/12).

Dikatakan Kepala Dinas Pendidikan AH. Agustion melalui Kasi PNFI Samrizal, hari ini dana insentif kita bagikan untuk 390 orang Guru TPQ, TPSQ dan MDA yang tersebar di 5 kecamatan di kota Payakumbuh.

Pendistribusian dana ini kita bagi menjadi 4 shift. Shift awal untuk Kec. Payakumbuh Barat sebanyak 118 orang dikelola Reki, dilanjutkan Kec. Payakumbuh Utara sebanyak 113 orang yang dikelola Zelni. Untuk Kec. Payakumbuh Timur sebanyak 82 orang dikelola Salmi Fitri. Sedangkan untuk Kec. Payakumbuh Selatan dan Latina sebanyak 77 orang dikelola Syarifah bersama Dini.

Syarat utama pencairan dana guru mengaji mesti menyerahkan foto kopi KTP, bukti absensi dan laporan bulanan sejak bulan Oktober s/d Desember, terang Samrizal.

Ditambahkan Samrizal, untuk tahun ini kuota yang tersedia sebanyak 390 orang guru dan di tahun anggaran 2018, kita sudah usulkan sebanyak 446 orang guru. Mohon doanya, semoga terwujud tahun depan dan kita selalu menghimbau agar guru mengaji meningkatkan kinerja serta memperbarui metode pengajaran ke arah yang lebih baik.

Dalam pertemuan pendistribusian dana insentif ini, Ketua LDS Kec. Payakumbuh Utara, Zul Fatri menyampaikan usul dan saran kepada Kasi PNFI.

”Kami berharap adanya penegasan OPD terkait dalam pelaksanaan Peraturan daerah Kota Payakumbuh Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Kewajiban Pandai Membaca Al Qur’an bagi Anak Sekolah dan Calon Pengantin di Kota Payakumbuh,” usul Zul Fatri.

Ditempat terpisah, Djasri guru mengaji di TPQ Mushalla Nurul Yakin Balai Betung Kelurahan Ompang Tanah Sirah menyebutkan kepada wartawan, saat ini jadwal mengaji santri sering bentrok dengan jadwal les dan sekolah sore yang diadakan pihak sekolah. Hal ini mengakibatkan santri kita kurang maksimal hadir di TPQ.. (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post