Menlu Dorong ASEAN dan Amerika Latin Mantapkan Kerjasama Ekonomi

N3, Internasional - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mendorong ASEAN dan Amerika Latin memantapkan kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan sehingga dapat memberikan manfaat bagi kedua kawasan.

Hal itu disampaikan Menlu Retno saat memimpin Pertemuan kedua Tingkat Menteri ASEAN-MERCOSUR di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat bersama Menlu Brazil, Aloysius Nunes Ferreira selaku ketua MERCOSUR. Demikian keterangan dari Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kemlu yang diterima Antara.

"ASEAN dan MERCOSUR harus mampu memberikan manfaat nyata bagi rakyat di kedua kawasan terutama di bidang ekonomi dan perdagangan," ujar Menlu Retno Marsudi.

Menlu Retno menekankan perlunya kerja sama ASEAN-MERCOSUR menjadi driving forceatau mesin penggerak dalam promosi budaya dan contoh pada kemitraan global. Pertemuan juga menekankan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, pembangunan, pariwisata, serta konektivitas termasuk people to people contact.

Pertemuan juga mendorong interaksi bisnis dan partisipasi pebisnis pada kegiatan pameran perdagangan dan investasi di masing-masing kawasan.

Dengan demikian, para pebisnis bisa secara langsung melihat dan mencari peluang pengembangan bisnis ke depannya. Di samping itu, interaksi dan penguatan UMKM di kedua kawasan juga dipandang penting untuk ditingkatkan.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan kedua kalinya setelah Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-MERCOSUR pertama yang dilaksanakan di Brasilia, Brasil, pada 2008. Pertemuan menunjukkan keseriusan kedua belah pihak untuk kembali mengaktifkan kerja sama yang sudah ada namun sempat terhenti beberapa tahun belakangan.

Mercado Comn del Sur/Common Market of the South (MERCOSUR) merupakan trading block di kawasan Amerika Selatan. MERCOSUR didirikan oleh Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay pada Maret 1991 melaluiTreaty of Asuncion.

Total populasi MERCOSUR mencapai 289 juta penduduk dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 1,32 persen. Adapun pendapatan per kapita penduduk di kawasan tersebut mencapai US$ 11.573 (setara Rp 153 juta) per tahun. PPWI
Previous Post Next Post