Proyek Normalisasi Batang Agam Tahap II Senilai 195 M Diresmikan

N3 Payakumbuh - Harapan masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Batang Agam Payakumbuh, agar terhindar dari bahaya banjir tiap kali musim hujan turun akan segera terwujud. Apalagi pertumbuhan pusat ekonomi baru kota ini sudah mulai terbayang akan tertuju ke daerah DAS tersebut. Untuk itu Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melaksanakan sosialisasi sekaligus launching (pemancangan)  kegiatan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam tahap II di pinggiran sungai, Kelurahan Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Kecamatan Payakumbuh Barat, Selasa (15/8).

Selain dihadiri walikota, Riza Falepi, pemancangan awal proyek tersebut juga dihadiri anggota Komisi V DPR RI,  Ade Rizki Pratama, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Maryadi Utama, Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, Kapolres AKBP Kuswoto, Kepala Kejaksaan Negeri yang diwakili Kasi Intel, Ade Azhar, Plh. Sekretaris Daerah Amriul Dt. Karayiang, Asisten dan Staff ahli, sejumlah pimpinan OPD, Camat,  Lurah, Ketua Kerapatan Adat Nagari dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, masyarakat pemilik lahan, kontraktor, hadirin dan undangan lainnya.

Anggota Komisi V, Ade Rizki Pratama sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Apresiasi untuk Walikota Payakumbuh atas kegigihan mewujudkan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam ini. Dana yang sangat luar biasa dari pusat yaitu Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat dialirkan ke Kota Payakumbuh. Banyak daerah lain yang juga mengincar dan menginginkan dana tersebut. Bersyukur Payakumbuh yang memperolehnya, " puji Ade.

Ade  Rizki juga berharap proyek ini menjadi contoh dan kiblat sistem pengendalian banjir bagi daerah lain di Indonesia. "Ini merupakan salah satu mahakarya dan pilot project pengendalian DAS oleh Kementerian PUPR. Semoga proyek ini bisa menjadi kiblat percontohan pengendalian banjir bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Sangat besar manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar DAS dan kota Payakumbuh secara luas. Hal ini tentu tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah dan BWS Sumatera V sebagai perpanjangan tangan Kementrian PUPR serta Komisi V DPR RI, " ujar Ade Rizki.

Sementara itu Walikota Payakumbuh Riza Falepi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Komisi V DPR RI, Pemprov Sumbar serta pihak-pihak yang telah mendukung terwujudnya proyek Normalisasi Batang Agam Tahap II ini.

"Terimakasih kepada pemerintah pusat, komisi V DPR RI, pemerintah provinsi serta semua pihak yang berperan dalam mewujudkan pembangunan pada Normalisasi Batang Agam Tahap II ini. Mari kita sukseskan bersama dan kedepan kita jaga serta pelihara DAS ini agar membawa dampak manfaat bagi masyarakat", harap Wako Riza dalam sambutannya.

Ditambahkan Walikota selain sebagai pengendalian banjir, pemerintah juga mencanangkan sungai Batang Agam sebagai ruang terbuka publik dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Payakumbuh. "Selain pengendalian banjir, kedepan kita mencanangkan bagaimana menjadikan sungai Batang Agam sebagai ruang terbuka publik yang nyaman dan representatif dan bahkan menjadikan sungai Batang Agam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kota Payakumbuh.

Menjadikan sungai sebagai pusat aktifitas kehidupan dan kegiatan wisata ini menjadi target kita, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menjadikan sungai Batang Agam ini menjadi sumber penyediaan air minum di Kota Payakumbuh untuk masa mendatang," tukuk Walikota Riza.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Muslim mengatakan, Program normalisasi dan penataan sungai Batang Agam ini telah berjalan sejak tahun 2015 hingga Semester I tahun 2017. Pemko Payakumbuh telah membebaskan daerah sekitar DAS Batang Agam baik kiri dan kanan aliran sungai sepanjang kurang lebih 4,02 km dengan luas lahan 79.274 m3. Dimana kepada 88 orang pemilik lahan sudah terealisasi pembayarannya dengan anggaran sebesar Rp. 13,47 Milyar.

“Selanjutnya pada semester II tahun 2017, pembebasan lahan sepanjang 2,27 km  yang berada di sejumlah kelurahan diantaranya Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Bulakan Balai Kandi, Pakan Sinayan dan Ibuah diperkirakan akan menelan anggaran sebanyak 6,02 Milyar lebih.

"Untuk mendukung pekerjaan fisik hingga tahun 2019, masih harus dilakukan lagi pembebasan lahan sepanjang kurang lebih 6 KM lagi dan membutuhkan anggaran sebesar 20 Milyar.  Dana ini sudah dianggarkan oleh Pemko Payakumbuh," ujar Muslim.(Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post