N3 Payakumbuh - Harapan masyarakat
di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Batang Agam Payakumbuh, agar terhindar
dari bahaya banjir tiap kali musim hujan turun akan segera terwujud. Apalagi
pertumbuhan pusat ekonomi baru kota ini sudah mulai terbayang akan tertuju ke
daerah DAS tersebut. Untuk itu Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melaksanakan sosialisasi sekaligus launching
(pemancangan) kegiatan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam
tahap II di pinggiran sungai, Kelurahan Tanjuang Gadang Sungai Pinago,
Kecamatan Payakumbuh Barat, Selasa (15/8).
Selain dihadiri walikota, Riza Falepi, pemancangan awal proyek
tersebut juga dihadiri anggota Komisi V DPR RI, Ade Rizki Pratama,
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Maryadi Utama, Ketua DPRD YB. Dt.
Parmato Alam, Kapolres AKBP Kuswoto, Kepala Kejaksaan Negeri yang diwakili Kasi
Intel, Ade Azhar, Plh. Sekretaris Daerah Amriul Dt. Karayiang, Asisten dan
Staff ahli, sejumlah pimpinan OPD, Camat, Lurah, Ketua Kerapatan
Adat Nagari dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, masyarakat pemilik lahan,
kontraktor, hadirin dan undangan lainnya.
Anggota Komisi V, Ade Rizki Pratama sangat memberikan apresiasi
kepada pemerintah atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Apresiasi
untuk Walikota Payakumbuh atas kegigihan mewujudkan normalisasi dan penataan
sungai Batang Agam ini. Dana yang sangat luar biasa dari pusat yaitu Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat dialirkan ke Kota Payakumbuh.
Banyak daerah lain yang juga mengincar dan menginginkan dana tersebut.
Bersyukur Payakumbuh yang memperolehnya, " puji Ade.
Ade Rizki juga berharap proyek ini menjadi contoh dan
kiblat sistem pengendalian banjir bagi daerah lain di Indonesia. "Ini
merupakan salah satu mahakarya dan pilot project pengendalian DAS oleh
Kementerian PUPR. Semoga proyek ini bisa menjadi kiblat percontohan
pengendalian banjir bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Sangat besar manfaat
yang dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar DAS dan kota Payakumbuh secara
luas. Hal ini tentu tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah dan
BWS Sumatera V sebagai perpanjangan tangan Kementrian PUPR serta Komisi V DPR
RI, " ujar Ade Rizki.
Sementara itu Walikota Payakumbuh Riza Falepi mengucapkan terima
kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR,
Komisi V DPR RI, Pemprov Sumbar serta pihak-pihak yang telah mendukung
terwujudnya proyek Normalisasi Batang Agam Tahap II ini.
"Terimakasih kepada pemerintah pusat, komisi V DPR RI,
pemerintah provinsi serta semua pihak yang berperan dalam mewujudkan
pembangunan pada Normalisasi Batang Agam Tahap II ini. Mari kita sukseskan
bersama dan kedepan kita jaga serta pelihara DAS ini agar membawa dampak
manfaat bagi masyarakat", harap Wako Riza dalam sambutannya.
Ditambahkan Walikota selain sebagai pengendalian banjir,
pemerintah juga mencanangkan sungai Batang Agam sebagai ruang terbuka publik
dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Payakumbuh. "Selain pengendalian
banjir, kedepan kita mencanangkan bagaimana menjadikan sungai Batang Agam
sebagai ruang terbuka publik yang nyaman dan representatif dan bahkan
menjadikan sungai Batang Agam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kota
Payakumbuh.
Menjadikan sungai sebagai pusat aktifitas kehidupan dan kegiatan
wisata ini menjadi target kita, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana menjadikan sungai Batang Agam ini menjadi sumber penyediaan air minum
di Kota Payakumbuh untuk masa mendatang," tukuk Walikota Riza.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Muslim
mengatakan, Program normalisasi dan penataan sungai Batang Agam ini telah
berjalan sejak tahun 2015 hingga Semester I tahun 2017. Pemko Payakumbuh telah
membebaskan daerah sekitar DAS Batang Agam baik kiri dan kanan aliran sungai
sepanjang kurang lebih 4,02 km dengan luas lahan 79.274 m3. Dimana kepada 88
orang pemilik lahan sudah terealisasi pembayarannya dengan anggaran sebesar Rp.
13,47 Milyar.
“Selanjutnya pada semester II tahun 2017, pembebasan lahan
sepanjang 2,27 km yang berada di sejumlah kelurahan diantaranya
Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Bulakan Balai Kandi, Pakan Sinayan dan Ibuah
diperkirakan akan menelan anggaran sebanyak 6,02 Milyar lebih.
"Untuk mendukung pekerjaan fisik hingga tahun 2019, masih
harus dilakukan lagi pembebasan lahan sepanjang kurang lebih 6 KM lagi dan
membutuhkan anggaran sebesar 20 Milyar. Dana ini sudah dianggarkan
oleh Pemko Payakumbuh," ujar Muslim.(Rahmat
Sitepu)