Walikota Padang Galakan Budaya Turun Kesawah Serentak

N3, Padang ~ Pemerintah Kota Padang berupaya membangkitkan kembali budaya lama di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hal itu terlihat dengan dicanangkannya gerakan turun ke sawah secara serempak oleh Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo di Kelurahan Bungus Timur. Turun ke sawah serempak pada lokasi areal sawah seluas 1.560 Ha tersebut, akan diolah dan dikelola oleh Kelompok Tani Serba Usaha.

Wako Padang Mahyeldi Saat Membajak Sawah
Pada pencanangan itu, Mahyeldi mengatakan, gerakan turun ke sawah secara serempak tingkat Kota Padang dalam rangka percepatan tanam guna mendukung upaya khusus Swasembada Pangan Nasional tahun 2017. Pencapaian swasembada pangan tersebut memerlukan inovasi teknologi, manajemen, dan sumber daya manusia yang professional untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

“Untuk itu, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya, seperti; perbaikan irigasi, distribusi bibit, pupuk, penyuluhan dan pengadaan alat mesin pertanian untuk refocusing pada tiga komoditi utama, yaitu padi, jagung dan kedelai,” ujar Mahyeldi.

Lebih lanjut dijelaskan, perkembangan produksi padi di Kota Padang lima tahun terakhir terjadi peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2011 produksi padi sebesar 74.566 ton, 2012 sebanyak 78.699 ton (peningkatan 5%), tahun 2013 menjadi 86.584 ton (peningkatan 10%), 2014 menjadi 90.063 ton (peningkatan 4,02%). Namun, di tahun 2015, mengalami penurunan menjadi 88.753 ton. Hal itu disebabkan dampak kabut asap yang menyebabkan hujan tidak turun sehingga terjadi kekeringan. Disamping itu, hama wereng juga sedang mewabah. Kemudian di tahun 2016, produksi padi sebesar 91.267 ton (angka sementara) atau meningkat 2.8%.

Ditambahkannya, gerakan turun ke sawah secara serempak di lokasi areal sawah Kelompok Tani Serba Usaha agar ditindaklanjuti oleh seluruh petani se-Kota Padang. “Saya minta jajaran Dinas Pertanian Kota Padang bersama seluruh stakeholders untuk bersama-sama para petani berusaha untuk selalu mempercepat pertananaman padi di sawah dan dilakukan secara serempak,” imbau Mahyeldi. “Jangan ada lagi lahan yang diberakan (kosong) atau tidak ditanam sempai beberapa bulan setelah panen,” imbuhnya.

Mahyeldi mengatakan, sebenarnya inovasi teknologi telah banyak dihasilkan oleh para ilmuan dan lembaga peneliti, namun penerapannya di lapangan belum optimal. Tentu ini membutuhkan kerja keras dan upaya terus menerus, terutama bagaimana merubah kultur dan kebiasaan bertani, sehingga petani kita dapat secara mandiri melakukan inovasi. Dalam kaitan ini, peran Penyuluh Pertanian dan petugas lapangan sangat penting dan strategis.
Dikesempatan itu, Mahyeldi mengucapkan terimakasih kepada TNI AD khususnya Kodim 0312 Padang beserta jajarannya yang telah ikut melakukan pengawalan kegiatan pertanian di lapangan. Apalagi dengan adanya bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian. Begitu juga ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, atas bantuan berbagai kegiatan pertanian di Kota Padang.

“Pesan saya, apabila ada lahan sawah yang masih belum tanam, diharapkan jajaran TNI bersama dengan Penyuluh Pertanian untuk menyerukan kepada petani agar lahan sawahnya segera diolah dan ditanam kembali,” tutur Mahyeldi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri, mengatakan, tahun 2017 ini dengan fasilitasi Dana Tugas Pembantuan APBN Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga mendapatkan alokasi kegiatan, diantaranya; Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebesar 1.250 Ha, Bantuan hand traktor 8 unit, pompa air 5 unit, benih bersubsidi sebesar 2.000 Ha, pengembangan tanaman cabe 19,2 Ha, peralatan pada lahan terlantar, bantuan cabe dalam polybag untuk organisasi wanita se-Kota Padang sebanyak 14.400 polybag.
Disamping itu, melalui APBD Kota Padang tahun 2017, dialokasikan juga beberapa kegiatan, sebagai berikut; bantuan dam parit sebanyak 10 unit, rehabilitasi jaringan irigasi tersier 12 unit, kelapa genjah sebanyak 500 batang, bibit coklat 2.000 batang, polybag untuk kelompok tani tanaman hias sebanyak 4 kelompok, insentif bagi sapi betina bunting sebesar Rp. 500.000 bagi 1.400 ekor sapi, serta bantuan peralatan bagi kelompok UP3HP sebanyak 1 kelompok.

“Semoga bantuan yang diberikan ini menjadi starting point bagi petani dalam pengembangan usaha taninya,” tutur Syaiful.

Syaiful menambahkan, pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan hadiah lomba P3A dan GP3A sebanyak 6 kelompok, penyerahan formasi CPNS bagi THL-TB yang lulus hasil seleksi kompetensi dasar sebanyak 13 orang, pelepasan kontigen PENAS Tani Kota Padang ke Banda Aceh, serta launching Hotline SMS Layanan Pengaduan bagi Masyarakat Tani dengan Nomor 082172222772. (LL/Bs).
Previous Post Next Post