N3, Limapuluh Kota - Menyambut
Hari Kesiap-siagaan Bencana Nasional (HKBN) 26 April 2017, daerah kabupaten
Limapuluh Kota, cukup melaksanakan dengan upacara bersama dengan beberapa
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bertempat di lapangan upacara kantor bupati
lama, jalan Sudirman, Rabu (26/4).
Bertindak sebagai pembina upacara
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh
Kota Nasriyanto atas nama bupati Limapuluh Kota dan komandan upcara Kabid
Kedaruratan dan Logistik BPBD Rahmadinol. Tema HKBN “Membangun kesadaran,
kewaspadaan dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana”. Dengan Tagline “ Siap,
Untuk Selamat”.
Dalam sambutan itu, Nasriyanto
mengatakan, awalnya, pihak BPBD bersama OPD terkait sudah merancah berebagai
persiapan untuk melaksanakan HKBN ini, namun berbagai hal yang tidak
menungkinkan seperti lokasi yang sudah dirancang di halaman kantor bupati
Sarilamak, ternyata dipergunakan untuk stand pameran yang berakhir pada tanggal
27 April 2017.
Sehubungan tidak terlaksananya
kegiatan HKBN dengan rencana mengadakan simulasi gempa bumi tidak berskala
tsunami, kami atas nama BPBD mengucapkan mohon maaf kepada semua pihak.
Mudah-mudahan di tahun-hahun berikutnya HKBN ini terlaksana secara berkala
bersama OPD terkait.
Kegiatan pencanangan HKBN tanggal
26 April ini sesuai dengan Undang-undang No 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (PB) disahkan pada tanggal 26 April 2007.
Undang-undangan tersebut adalah perangkat hukum pertama yang merubah paradigma
penanggulangan bencana dari perspektif responsif ke preventif (pengelolaan
bencana).
Berdasarkan hasil kajian
tersebut, maka perlu adanya gerakan aksi bersama untuk “Latihan Kesiap-siagaan
Mandiri” dalam meningkatkan penyadaran, kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh
komponen bangsa menghadapi potensi bencana di Limapuluh Kota khususnya dan di
Indonesia umumnya.
HKBN ini, perlu kita laksanakan
setiap tahun, sehubungan minimnya pemahaman dan kesadaraan masyarakat terhadap
karakteristik dan resikonya, kurangnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi ancaman yang ada di lingkungan sekitarnya, dan belum ada
pelatihan secara teratur karena kewaspadaan dan kesiap-siagaan belum menjadi
budaya.
“Tujuan khusus HKBN mempromosikan
kegiatan latihan kesiap-siagaan bencana dan meningkatkan partisipasi dan
membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan dan sebagainya,
“ujar Nasriyanto,
Usai upacara, salah seorang
peserta upacara Plt Kadis Pemadam Kebakaran Irwandi, menyebutkan, karena HKBN
merupakan kegiatan nasional, wajib bagi OPD terkait mensukseskannya, dalam
bentuk simulasi. Namun, untuk kali ini, karena merupakan program baru, tentunya
OPD terkait belum maksimal melaksakannya, cukup dengan upacara.
“Kedepan, kita harapkan OPD terkait, termasuk pihak dinas Damkar
bersama-sama merancang kegiatan nasional ini dengan matang. Kita yakin, di
tahun berikutnya, simulasi penanggulangan bencana akan berjalan dengan baik,
“ujar Irwandi.(Rahmat Sitepu)