Walikota Padang "Tanpa Pers Saya Tidak Akan Dikenal Orang"


N3, Padang ~ Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP di dampingi Kasat Pol PP Dian Fakri. Diskusi dengan Pejuang Insan Pers memberantas Maksiat dan Premanisme di Palanta, Senin (27/3). Dialog langsung dengan Walikota tentang Kota Padang kedepannya, juga membicarakan beberapa cafe memakai tenaga kerja wanita di bawah umur untuk segera Pemko Padang ambil tindakan.

Dan juga membicarakan premanisme yang sering mengalangi insan pers melakukan liputan dan hampir melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan di lapangan.
 
Pertemuan ini langsung di pimpin Yudi dari TV ONE, melaporkan beberapa hal yang terjadi di Kota Padang. Yudi juga jelaskan rata-rata cafe yang ada di kota padang melanggar aturan sebab di tutup sekitar pukul 03.00 wib dinihari, padahal izin cafe beroperasi dan harus di tutup pukul 12.00 WIB.
 
Seperti telah di sampaikan rekan-rekan wartawan yang langsung kena gertakan dari premanisme, salah satunya saudara kita dari TV TRANS 7. sewaktu Satpol PP laksanakan rahazia di cafe juliyet, ujar Yudi.
 
Selanjutnya Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah SP katakan dan memberikan apresiasi pada seluruh insan pers, ikut dan telah peduli serta berjuang membawa kota ini terjauh dari segala bentuk maksiat.
 
Mahyeldi, kami siap bekerja sama dengan insan pers tidak terkecuali apa saja perusahan pers yang ada di Kota Padang dan di Nusantara ini, mari kita bekerja sama untuk memberantas maksiat dan premanisma yang sering halangi wartawan dalam meliput informasi, ujarnya.
 
Lebih jauh Walikota katakan dan berterima kasih atas informasi di sampaikan langsung oleh wartawan secara blak-blakan apa yang di rasakan meliput kegiatan di lapangan yang sering mendapat ancaman dan sebagainya, tapi demi tugas dan tanggung jawab ke publik para insan pers tak gentar menghadapinya, terus laksanakan tugas dalam stuasi apapaun.
 
Walikota berharap pertemuan ini akan terus berlanjut, diadakan sekali dua bulan atau tiga bulan, supaya kita saling lebih dekat dan dapat di layani dengan baik, pers adalah sebagai ujung tombak pembangunan, tanpa pers kita tidak tahu peristiwa-peristiwa yang terjadi setiap harinya, kata Walikota.
 
Pers perlu di pedulikan, tanpa pers saya sendiri mungkin tak di kenal orang di negeri sana, pers membuat saya lebih matang karena sering lakukan diskusi tentang Kota Padang, mau dibawa kemana Kota ini.
 
Maka itu, saya akan bertindak tegas bersama Forkofinda Kota Padang, tentang premanisme yang sering merusak wajah kota ini karena ulahnya mengalangi dan mengancam wartawan media cetak dan elektronik dalam memburu informasi yang harus di publikasikan ke publik, ujar Walikota. (tf/yz)
Previous Post Next Post