N3, Limapuluh Kota ~ Hujan deras beberapa hari
belakangan, kabupaten Limapuluh Kota, kembali diondoh longsor dan banjir.
Akibatnya, membuat sejumlah sungai kembali meluap, dan beberapa titik tebing
mengalami longsor, Jum’at (3/3) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Kepala
Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lima
Puluh Kota Nasriyanto, kepada www.nusantaranews.net , Jum’at (3/3) sebelum bertolak ke
lokasi, bersama para kabid, kasi dan staf, serta rombongan dengan dinas
terkait, mengatakan, laporan yang kami terima dari Kelompok Siaga Bencana (KSB)
nagari yang berjum;ah 30 orang per nagari, menyampaikan, bencana longsor
terjadi 7 titik dan banjir 10 lokasi.
Sebanyak 7
titik yang terjadi longsor itu diantaranya Nnagari Koto Alam, kecamatan
Pangkalan 3 titik, jalan nagari Maek kecamatan Bukik Barisan 3 titik dan nagari
Aia Putiah, kecamatan Harau 1 titik. Sedangkanan yang mengalamai banjir
diantaranya nagari Sopang, Pangkalan, Gunung Malintang.
Kemudian di
kecamatan Kapur IX juga terjadi banjir besar, sehingga menganggu arus lalu
lintas Lima Puluh Kota-Riau, merendam tempat ibadah, fasilitas umum lainnya. Setelah
itu, juga terjadi banjir di Limbanang Baruah, kecamatan Suliki dan di nagari
Mungka, nagari Subarang Air, kecamatan Lareh Sago Halaban, nagari Taram, nagari
Batu Balang dan jorong Buluh Kasok, nagari Sarilamak, kecamatan Harau.
Saat ini,
tim kabupaten Lima Puluh Kota yang terdiri dari BPBD, dinas PU, dinas
Kesehatan, dinas Sosial, dinas Tanaman Pangan Holtikulutra Perkebunan, dinas
Damkar, Rumah Sakit, Puskesmas TNI/Polri dan tim Basarnas Provinsi sudah
melakukan evakuasi terhadap bencana tersebut.
“Untuk
memudahkan mendapatkan informasi, tim BPBD dan dinas Damkar sudah mendirikan
posko siaga I di halaman kantor BPBD Lima Puluh Kota, tepatnya di jalan
Soedirman Payakumbuh. Berepa jumlah kerusakan yang dinilai dengan materi,
hingga sekarang belum bisa dihitung, karena BPBD menunggu laporan dari
masing-masing nagari, “ujar Nasriyanto.
Terpisah,
Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi, ketika dikonfirmasikan wartawan via
telepon genggamnya, membenarkan terjadinya bencana alam di beberapa titik di
Lima Puluh Kota. Saat ini, katanya, dia masih berada di lokasi banjir dan
longsor di nagari Pangkalan dan sekitarnya.
Saya sudah
perintahkan BPBD dan OPD terkait, agar menangani bencana ini secepatnya.
Pastikan keselamatan masyarakat kita. Terutama balita, anak-anak, lansia,
penyandang disabilitas dan ibu hamil. Segera dirikan posko kedaruratan dan
siapkan kebutuhan logistik.
Kami juga
meminta bantuan kepada PT PLN, terutama pengelola Waduk PLTA Koto Panjang, agar
dapat membuka pintu waduk secara perlahan-lahan. Untuk mengantisipasi meluasnya
banjir di Pangkalan yang dapat menutup akses jalan Sumbar-Riau.
Kepada kawan
kawan yang sudah turun ke lapangan, saya minta terus berkoordinasi dengan tim
Kepolisian, TNI, serta Forum Tiga Pilar lainnya.
Saat ini,
saya dalam perjalanan dari Sarilamak, Harau menuju Pangkalan. Kondisi terakhir,
di ruas jalan Hulu Aia, tepatnya di Kilometer 17 Sumbar-Riau juga terjadi
longsor dan menimbun badan jalan. Semoga teratasi secepatnya.
Kepada
pengguna jalan Sumbar-Riau, saya menghimbau, untuk tetap tenang dan
menangguhkan dulu perjalanan yang melewati jalur Limapuluh Kota, sampai debit
air surut kembali. Semoga Allah SWT melindungi kita bersama. Terlebih
masyarakat kami yang ditimpa bencana, “sebut bupati Irfendi Arbi.
Penanganan
bencana banjir dan longsor di Limapuluh Kota masih terus berlanjut. Saya
mengucapkan terimakasih kepada seluruh petugas kemanusiaan, jajaran Polri dan
TNI, yang sampai saat ini, di tengah hujan, kita semua masih bertahan.
Sebelum
shalat Jum'at tadi, kita juga dapat bantuan tenaga dari Sat Brimob Polda
Sumbar. Termasuk, pintu air di waduk Koto Panjang juga berangsur dilepas. Alat
berat juga bekerja membersihkan material longsor. Kemudian sesudah shalat
Jum’at tim Basarnas Provinsi yang berejumlah 9 orang dengan membawa 2 unit
kendaraan bantuan dan 1 unit perahu karet, “ujar bupati Irfendi Arbi.(Rahmat Sitepu)