N3, Limapuluh Kota – Bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi 2 hari yang lalu menyisakan cerita menegangkan dari satu keluarga yang tinggal di pinggir jalan Nagari Koto Alam. Betapa pasangan suami istri ini menceritakan kisah mereka ketika longsor terjadi. 

Waktu itu sekitar jam 2 dini hari ketika pasangan itu terlelap tidur bersama anak mereka yang berumur 9 tahun kelas tiga SD. Rumah mereka yang berada diantara jalan negara dan lereng bukit di Koto Alam itu perlahan-lahan bergeser dari posisinya ke arah badan jalan. 

“Kami segera berlompatan ke luar rumah karena takut kami akan terbawa longsor, tutur Erjasmarni (50 th). Didampingi suaminya Nur Efendi (54 th) dengan wajah tegang disertai ucapan syukur kepada Allah Yang Maha Penyayang, Er (nama panggilan), menceritakan bahwa mereka sama sekalai tidak menyangka bencana tersebut akan menimpa mereka. 

“Biasanya kalau hujan lebat di daerah kami, tanah longsor terjadi di tempat-tempat tertentu saja sepanjang jalan negara pangkalan ini, tapi kali ini tanah di atas rumah kami terban dan bergerak membawa serta rumah kami. Apabila rumah kami sempat jatuh ke jalan, entah apalah nasib kami sekeluarga”ungkap Nur Efendi. 

Ketika ditanyakan www.nusantaranews.net dimana mereka tinggal setelah rumah mereka yang dalam kondisi berbahaya apabila ditempati ini. “Untuk sementara kami menumpang di rumah keluarga dulu, semoga pemerintah dan donator berkenan membantu kami”, harap pasangan ini. (Rahmat Sitepu)