N3, Sumbar ~ Buku “Anakku Penyejuk Hatiku” penulis Prof. Dr. Irwan Prayitno.Psi. MSc. Datuak Rajo
Bandaro Basa yang juga Gubernur Sumatera Barat, dibedah oleh Hasbi.SS.M.Ed. M
dan Dr. Hj.
Hasrawati. M.Bio Med ahli anak serta bertindak jadi moderator
adalah Maya
Sari, di Masjid Raya Sumatera Barat Padang.
Acara bedah buku ini dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Barat, anggota FORKOPIMDA, dan tokoh masyarakat serta
para pengunjung pameran BOOK FAIR 2017 di Mesjid Raya Sumatera Barat. Dalam
kesempatan itu Gubernur Irwan Prayitno juga menyerahkan buku Anakku Penyejuk
Hatiku kepada anggotaFORKOPIMDA dan tokoh masyarakat lainnya.
Bedah buku ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Sumatera Barat Dr. Ali Asmar, MPd.
dalam sambutannya mengatakan bahwa “Irwan Prayitno disamping sebagai seorang
Gubernur beliau juga seorang pendidik, politisi dan juga seorang ayah, sebagai
seorang ayah sudah barang tentu beliau sangat memperhatikan perkembangan
anak-anaknya.
Menurut Ali Asmar mendidik anak dimulai dari sejak dini, mendidik anak
ibarat membangun sebuah rumah, anak itu adalah fondasinya, apabila baik
didikannya dalam keluarga maka baik pulalah hasilnya. Buku Anakku Penyejuk
Hatiku merupakan metode mendidik anak dalam keluarga”, demikian Pak Sekda
menutup pidatonya.
Gubernur Irwan Prayitno dalam hantaran katanya menyampaikan, buku ini dibuat
sudah cukup lama yaitu semenjak 10 tahun yang lalu, ada tiga hal yang saya ramu
didalam buku ini yaitu, Al-Qur’an, teori, dan praktek. Dengan 10 orang
anak saya, dapat saya lihat perkembangannya sehingga saya lihat melalui
pendekatan keagamaan (Islam) yang berlandaskan kepada Al-Qur’an,
Teori-teori yang ada melalui buku, media dan pendapat-pendapat serta praktek-praktek
keseharian.
Dari tiga aspek ini dapat dilihat Kognitifnya (pengetahuan), Psicomotoric
(ketrampilan dan bakat) yang ada dan Afektif (emosi, kepribadian) yang
dijadikan sebagai referensi. Semua pertumbuhan dan perkembangan dari ke 10 anak
saya ini sebagai labor percobaan bagi saya, ternyata hasilnya Alhamdulillah
cukup menggembirakan sehingga saya lahirkan dalam bentuk sebuah buka yang
kita lakukan pembedahannya saat ini.
Irwan Prayitno dalam bahasannya mengharapkan kritik dan saran yang objektif bagi
kesempurnaan buku ini. Kita boleh saja
beda pendapat, dan beda pendapat merupakan hal yang biasa, sebab apa yang saya
gunakan disini adalah berdasarkan kepada ilmu sosial yang masih bisa
diperdebatkan, dan tidak ada yang pasti, karena memang bukan ilmu eksakta,
demikian beliau berharap dan mengakiri hantaran katanya.
Hasbi sebagai
salah seorang panelis yang membedah buku sepakat mengatakan “Betapa pentingnya
anak dalam keluarga, dan betapa penting peran keluarga dalam perkembangan anak.
Hal ini dapat dilihat bahwa ada seseorang yang rusak karirnya oleh masalah
anaknya, hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap anak. Ada orang
tua yang gagal tetapi anaknya sukses maka orang tuanya pasti akan bahagia.
Tetapi ada pula sebaliknya ada orang tua sukses tetapi anaknya gagal, hal ini
sangat mengecewakan orang tuanya.
Sedangkan Dr.
Hasrawati yang juga ahli perkembangan anak sangat sepakat
dengan Hasbi, malah beliau menyarankan buku Anakku Penyejuk Hatiku dijadikan
sebagai referensi dalam perkembangan anak, karena dalam buku ini ada unsur asah,
asuh dan asih, ia sepakat bahwa membina anak sangat tergantung dari orang
tua.
Dalam buku ini juga dijelaskan perkembangan otak kanan dan otak kiri, dimana
hal ini sangat berpengaruh untuk menjadikan seorang anak menjadi orang yang
bijaksana.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita dalam membimbing anak-anak kita
karena anak adalah harapan bangsa , negara dan agama, dan ditangan merekalah
yang akan melanjutkan estapet kepemimpin bangsa ini nantinya.