Wagub Nasrul Abit : "Satu Pekan Sicicin – Malalak Tuntas"

N3, Agam ~ Malalak yang terkena bencana longsor sejak Kamis, 3 Januari lalu, diperkirakan baru dapat dilalui dalam satu minggu kedepan. Kondisi ini karena ada 11 titik longsor yang juga mengenai badan jalan dari Malalak Utara  hingga Pintu Angin Kecamata IV Koto Kabupaten Agam.
 
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit pada saat meninjau secara langsung ke lokasi longsor di titik terparah antara Jorong bancah dan Pintu Angin Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, yang lebih dari 120 meter badan jalan tertimbun tanah longsor. Ikut mendamping kunjungan Wakil Gubernur Nasrul Abit, Kabiro Aset, Mohd. Yani.SH, Utusan BPBD, Dinas PU, Asisten Pemerintahan Pemkab Agam , Camat IV Koto.   
 
Curah hujan yang tinggi sejak Kamis dan Sabtu sore kemarin telah memicu terjadinya bencana longsor hampir disemua kabupaten kota di Sumatera Barat (Sumbar).  Bahkan ada di Kota Padang dan Kabupaten Pasaman didera longsor dan banjir hampir bersamaan .
 
Wakil Gubernur Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, masih terbengkalai nya pengerjaan pembersihan badan jalan Sicicin-Malalak ( Simaka) terkendala kurangnya peralatan dan cuacana yang tidak menentu. Jika situasi panas dan cerah pengerjaan pembersihan badan jalan tentu dapat dituntaskan dalam 4 hari ini. Jalan Simaka dapat kembali normal, sehingga arus kepadatan Jalan Padang – Bukittinggi dapat berkurang.Ini patut segera kita tuntaskan karena menyangkut kesejahteraan hidup masyarakat, terutama yang berada di daerah ini, tegasnya.
 
Nasrul Abit juga menyinggung prihal kemacetan lebih dari  2, 7 km kemacetan jalan di Koto Baru Pemkab Tanah Datar. Kondisi ini patut segera kita laporkan dengan melengkapi data foto pada saat-saat hari puncak, sebagai bahan laporan nantinya.
 
“ Ini sesuatu yang mesti kita atasi secepatnya. Pembangunan jalan, apakah pelebaran, atau jalan layang Arus Padang- Bukittingi ini memang sudah menjadi kebutuhan yang mendesak, untuk lancaran arus jalan di Sumatera Barat,”  ungkap Nasrul Abit.


Wakil Gubernur juga meminta Dinas Prasjal Sumbar, agar segera melakukan koordinasi dalam pembangunan jalan terowongan menuju Ngarai Sioanok, dimana dari informasi camat IV Kota telah ada beberapa kesepatakan yang telah diperoleh. Tinggal bagaimana menjalani ganti rugi apakah dari dana APBD Sumbar atau APBN.

Pembangunan terowongan ini tentu akan menjadi icon pembangunan Sumatera Barat, dan menambah daya tarik sebagai daerah distinasi wisata di Indonesia. Begitu juga dengan pembangunan jalan Sungai Pisang – Kawasan Mandeh yang juga telah mendesak, dimana arus jalan Painan – Padang se makin hari semakin padat, yang biasa bisa ditempuh dalam satu jam saat ini bisa mencapai 2 jam lebih.

Kapadata arus ini diakibatkan tingkat kunjungan wisata ke Pesisir Selatan semakin meningkat dari berbagaui daeraj di Indonesia, ungkap Nasrul Abit. (Humas Sumbar)

Post a Comment

Previous Post Next Post