Pembentukan Tim Khusus Tangani Hulu Citarum dan Cimanuk

N3, Bandung ~ Untuk merehabilitasi kawasan hulu dan DAS sungai Citarum di Kabupaten Bandung dan hulu sungai Cimanuk di Garut yang rusak dan menyebabkan bencana banjir bandang, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 257 Milyar.

Untuk itu Pemprov Jabar telah membentuk tim Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang diketuai langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Usai pembentukan tim RHL yang berlangsung di ruang rapat Malabar Gedung Sate Bandung, Gubernur Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan, tim ini telah membuat tahapan-tahapan dan program penanganan yang akan dikerjakan hingga akhir Desember 2017.

"Tahapan-tahapan pekerjaan yang akan kita lakukan mulai dari Maret hingga Desember 2017, siapa yang mengerjakan, biayanya berapa, sudah tertata dengan baik," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Aher, draft kepanitiaan ini akan diserahkan kepada Wakil Presiden RI dan Kementerian Keuangan untuk disahkan. Awalnya anggaran untuk rehabilitasi dua hulu sungai terbesar di Jawa Barat ini adalah Rp 320 Milyar. Namun sebesar Rp 63 Milyar nya diberikan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menangani hulu sungai Sari yang rusak dan menyebabkan banjir bandang di Kota Bima.

"Biayanya Rp 257 Milyar, awalnya Rp 320 Milyar tapi karena di Bima NTB juga terjadi bencana yang sama maka sebagiannya diberikan untuk NTB," kata Aher.

Kerusakan yang terjadi di kawasan hulu sungai Citarum dan Cimanuk, menurut Aher, salah satunya karena lemahnya pengawasan. Dia pun menyarankan untuk memperkuat jajaran Polisi Hutan.

"Kalau perlu disenjatai layaknya Polair, sebab ini berpengaruh terhadap kelestarian hutan," ujarnya.

Untuk itu, dalam tim ini Kepolisian dan TNI pun dilibatkan. Pembina dalam tim RHL ini adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Diketuai oleh Gubernur Jabar.

"Wakilnya Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar dan Kajati Jabar, Ketua Hariannya Kadishut Jabar, termasuk Bupati dan Walikota terkait menjadi anggota dari tim ini," jelas Aher.

Ditempat yang sama, Dirjen Pengendalian Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian LHK, Hilman Nugroho meminta agar tim ini bekerja dengan kompak dan sesuai dengan program dan waktu yang telah disepakati bersama.

"Kami minta hari ini karena dananya sudah disiapkan dari pusat tentu syaratnya hanya satu yaitu kompak dalam bekerja dan selesai sesuai target," harapnya.

Hilman menjelaskan, untuk penanganan hulu sungai Citarum dan Cimanuk, rehabitasi hutan dan lahan dibagi di dua kawasan, yaitu kawasan hutan dan luar kawasan hutan. Di kawasan hutan akan dilakukan reboisasi dengan metode penaburan bibit melalui helikopter karena kawasannya yang sulit di jangkau.

"Kita juga akan lakukan cara konvensional dengan melibatkan warga sekitar," ucapnya.

"Untuk luar kawasan hutan seluas 3000 hektar yang merupakan kawasan agroforestry, kita akan membuat konservasi tanah dan air," tambah Hilman.

Post a Comment

Previous Post Next Post