Kasus Penipuan Dan Penggelapan Mobil Mewah Oleh Mahasiswa


N3, Samarinda ~
Rio Yuliandana (26), seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) di Samarinda, segera menjadi tersangka. Pasalnya, dia terlibat dalam penipuan dan penggelan bisnis mobil mewah. Kasus yang melibatkan warga Jalan Jakarta, Kompleks Korpri, Kecamatan Sungai Kunjang, itu pun dibeberkan kepolisian.

Berdasar laporan Muhammad Said (korban), Rio sudah menipunya dengan menjalankan bisnis mobil mewah abal-abal yang dijalankan sejak 2015. Kasubag Humas Polresta Samarinda Iptu Hardi menjelaskan, mulanya Rio menawarkan mobil mewah kepada Said. Dia menggaransi status kepemilikan mobil tersebut tak bermasalah.

Bahkan, Rio sempat menggaransi mobil yang diimpor dari luar negeri itu sudah terdaftar di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). Dari kisaran harga, Rio menawarkan mobil dengan harga lebih murah dari yang beredar di pasaran. “Keterangan pelaku, mobil juga baru, jadi korban percaya,” sebut Iptu Hardi.

Namun, setelah ditelusuri, Mitsubishi Pajero Sport bernomor polisi F 68 UT adalah barang bukti yang sedang diperkarakan di Polres Sukabumi. Guliran kasus di kepolisian Jawa Barat itu pun menyandung Rio bersama pelaku yang berbeda.

Polisi menduga, antara Rio dan pelaku yang ada di Sukabumi merupakan sindikat penipuan. “Kami dapati mobil dari seorang pemilik yang mengaku membeli dari pelaku,” sebut Hardi.

Said yang mantan atlet nasional itu sempat menanyakan keberadaan mobil yang dimaksud. Hanya, Rio terus berkilah dengan mengatakan surat kendaraannya dalam pengurusan. Selain Pajero Sport, ada Daihatsu Fortuner dan dua motor Harley Davidson. Jadi, total kerugian korban mencapai Rp 1,3 miliar.

Ditemui kemarin, Rio menyangkal semua laporan korban ke kepolisian. “Saya tidak menggelapkan, dan itu bisnis,” sebut Rio. Bahkan, Rio menuturkan, sudah ada pembagian antara dirinya dan Said. Saat ditanya perihal hasil dari bisnis yang dianggap fiktif oleh kepolisian, Rio mengaku uangnya digunakan untuk bisnis mobil yang lain.

Sementara itu, Hardi menegaskan, nantinya korban bukan hanya satu orang, melainkan lebih. Perwira polisi berpangkat balok dua itu juga mengimbau, siapa pun yang pernah menjadi korban Rio untuk segera melapor ke Polresta Samarinda.

Post a Comment

Previous Post Next Post