Potret Buram Proyek SMK Negeri 1 Padang

N3, Permainan spesifikasi teknis pekerjaan proyek, terindikasi dimainkan di sekolah yang bergerak di bidang pendidikan teknis bangunan. Faktanya, pekerjaan proyek gedung baru dengan membongkar gedung lama, terindikasi dimainkan itu, terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Padang yang beralamat di Kampung Kelawi, Kecamatan Kuranji Padang.
Ada indikasi, proyek yang menelan dana miliyaran rupiah, beberapa item pekerjaan, terindikasi terjadi penyimpangan teknis pekerjaan, termasuk juga penyimpangan administrasi. Soalnya, proyek yang menggunakan uang negara tersebut, tak terlihat plang proyek yang berfungsi untuk memberitahukan kepada masyarakat adanta  pembangunan gedung sekolah, sehingga masyarakat bisa mengawasi.
Entah disengaja atau memang menyembunyikan pekerjaan dari pengawasan, plang proyek tersebut  tak dipasang dilokasi pekerjaan. Padahal, dalam Perpres disebutkan, kegiatan pekerjaan proyek yang menggunakan uang Negara wajib memakai plang proyek, sehingga masyarakat bisa mengawasi pekerjaan tersebut.
Telusuran media ini, kelokasi pekerjaan, Selasa (9/8) lalu, ada beberapa item pekerjaan yang diprediksi melenceng dari spesifikasi teknis. Misalnya, pekerjaan plat pondasi untuk tonggak utama yang digali lebih 1 meter tersebut diragukan mutu dan kualitasnya. Buktinya, saat memasang plat pondasi besi bersegi empat, hanya diletakkan diatas batu tanpa dibuat lantai dasar untuk kedudukan.
Begitu juga untuk material besi yang digunakan untuk tiang utama, besi ulir yang digunakan ukuran bervariasi dan terlihat kecil dan besar diantara balutan begol yang menggunakan besi biasa. Bahkan, jarak begol diantara tiang menggunakan besi ulir itu, juga berbeda.
Parahnya lagi, untuk coran yang menggunakan molen itu, mutu beton diragukan. Sebab, untuk krekel menggunakan spilit batu pecah berukuran besar, bukan batu spilit dari Aspal Mixing Plant yang dicetak. Alhasil, tiang yang telah terpasang terlihat keropos, sebab batu digunakan untuk krekel berukuran besar dan menonjol dan tak tertutupi coran. Untuk mengantsipasinya, pekerja menutupi menggunakan plasteran.
Permainan lain, juga terlihat pada semen yang digunakan, sebab dilapangan yang terlihat semen PCC, bukan semen Tipe 1. Sehingga mutu dan kualitas bangunan diragukan, sebab menggunakan semen yang bukan semen kelas 1.
Persoalan lain yang terjadi pada pekerjaan proyek ini, untuk pekeraan Gapura terlihat asal asalan. Soalnya, dilihat dari depan dan belakang pekerjaan Garpura terlihat miring atau tak sejajar. Diperkirakan miringnya Gapura itu, disebabkan pekerjaan asal jadi dan tak professional. Apalagi, pekerjaan dikerjakan tukang yang tak berpengalaman.
Anehnya, Kepala Sekolah SMKN 1 Padang yang akrab dipanggil Ded, malah terkesan tak tahu sama sekali masalah teknis. Ia hanya melempar persoalan ini kepada pengawas lapangan.” Untuk masalah teknis dilapangan saya tak tahu sama sekali, sebaiknya tanyakan langsung kepada pengawas lapangan,” katanya.
Padahal, rekan Kepala Sekolah SMKN lain yang juga hadir saat konfirmasi di SMKN 5, mengatakan, seharusnya untuk plat pondasi tersebut haruslah memakai coran, biar kedudukan plat seimbang saat dilakukan pengecoran.
Sementara, kedudukan plat yang berada diatas batu tersebut rentan, ambruk, sebab tekanan diatas akan mengakibatkan bagian bawah akan ambruk, apalagi hanya memakai batu untuk lantai dasar.
Begitu juga besar material pembesian yang beda diameternya, Kepsek juga tak mengetahui. Pernyataan Kepsek tersebutpun mengundang tanda tanya, sebab sebagai Kepala Sekolah yang bertanggung terhadap proyek tersebut, malah tak mengetahui sama sekali.
Wajar saja Rusdi, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Padang geram. Soalnya, ia mengatakan, selama ini Kepsek tak pernah berkoordinasi terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek di sekolahnya. Malah, Kepsek terkesan melecehkan Dinas Pendidikan Kota Padang.
“Seharusnya sebelum mereka mengerjakan proyek tersebut berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, sehingga kita bisa memberikan masukan terhadap pekerjaan proyek tersebut.”Ya, kalau pekerjaan proyek yang dilakukan seperti ini, tentu akan berpengaruh kepada mutu dan kualitas,” kata Rusdi seraya mengakui ada kesalahan dalam pekerjaan proyek ini. Oh ya. NV
Previous Post Next Post