Maidestal : Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Tak Kunjung Direnovasi

N3, Padang -- Sebelumnya Pemko sudah berencana menjadikan kediaman Walikota Padang kedua Bagindo Aziz Chan yang terletak di kawasan Alang Laweh Koto, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, sebagai Museum Sejarah/ perjuangan tokoh pahlawan Nasional.

Namun sampai saat ini terlihat masih juga belum tersentuh oleh pemerintah kota ataupun provinsi untuk melakukan renovasi pada rumah tersebut.

Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Padang, Maidestal Harimahesa dari fraksi PPP mengatakan, ''dahulu sudah ada dianggarkan dana untuk renovasi kediaman Bagindo Aziz Chan tokoh nasional asal Padang ini. Namun hal itu menurutnya tidaklah sebanding dengan apa yang telah dilakukan pemko untuk renovasi tersebut, "kata Hesa, Jum'at (19/8) dari gedung dewan.

Dia menilai apa yang terlihat sekarang terhadap kediaman Bagindo Aziz Chan sangatlah memprihatinkan. Kalau memang mau dijadikan museum, harusnya pemko melalui dinas pariwisata Padang sudah memikirkan bagaimana kediaman pahlawan nasional kita ini ada daya tariknya bagi masyarakat kota Padang maupun dari luar kota bahkan manca negara.

"Saya melihat langsung ke tempat kediaman Bagindo Aziz Chan di Alang Laweh Koto beberapa waktu lalu. Menurut saya nama besar pahlawan nasional tersebut bertolak belakang dengan kondisi rumah tempat beliau dilahirkan," ujarnya.

Seharusnya pemerintah melakukan penataan, namun kenyataannya kediaman itu hanya sebuah kenangan bisu dibalik nama besar beliau. Terlihat kondisi pagar yang seadanya, halaman yang tidak ada seninya, bagian belakang yang rusak ditumbuhi semak - semak, bahkan kediaman itu terlihat hanya di cat saja.

Juga disebutan, kita bisa melihat seperti Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittingi yang juga dijadikan museum. Disana tampak depan Rumah Kelahiran yang cukup asri dengan dua lantai yang sebagian besar terbuat dari bilah-bilah papan kayu. Sebagian dinding rumah terbuat dari anyaman bambu. Sebuah papan memberitahu pengunjung bahwa rumah Kelahiran Bung Hatta itu buka dari Senin s/d Minggu, mulai pukul 08.00 pagi.

Disana dapat kita lihat Dokumentasi foto Syekh Djamil Djambek, guru agama Bung Hatta juga ada. Beberapa benda peninggalan keluarga juga disimpan di rumah itu, seperti mesin jahit tua milik neneknya.Di sana ada kamar Mamak Idris, ada kamar bujang, ruang baca, serta perabotan rumah yang kebanyakan asli.

Ada juga dokumentasi foto saat ia berumur 10 tahun dan semua dokumen mengenai Bung Hatta di pamerkan dalam rumah kediaman sang Proklamator RI tersebut.

Hesa berharap pemko harus bisa menyediakan dan melengkapi segala sesuatu mengenai sejarah Bagindo Aziz Chan. Petunjuk akses jalan juga harus diperhatikan, hal itu bertujuan agar generasi muda tahu dimana tempat dan dapat secara langsung melihat bagaimana sejarah dan perjuangan tokoh nasional dari Kota Padang.

Tak hanya itu saja ,bagaimana lokasi di tempat tersebut bisa di buat semenarik mungkin, namun tidak menghilangkan ciri khasnya/ keasliannya tempat tersebut.

Terakhir yang terpenting pemerintah kota ataupun provinsi segeralah melaksanakan apa yang telah digadang - gadang sebelumnya. "Jangan hanya isapan jempol saja, hal ini sudah sekian lama namun belum juga terlihat apa itu yang dikatakan museum perjuangan Bagindo Azix Chan," tegas Maidestal Harimahesa.(M7).

dimana pada daerah itu, untuk menghormati jasa dan perjuangan tokoh atau pahlawan nasional mereka, dapat dilihat bagaimana disana mereka melengkapi semua fasilitas agar masyarakat tahu itulah tokoh atau pahlawan asal daerah mereka.
Previous Post Next Post