Kepemimpinan Kepsek SDN 1 Lengkukai Disinyalir Sarat Pungli

Sunyoto Kepsek SDN 1 Lengkukai
N3, Tanggamus ~ Para wali murid sangat resah dengan kepemimpinan Sunyoto selaku kepala sekolah di SDN 1 Lengkukai. Pasalnya setiap tahun, para walimurid selalu dibebankan biaya pembuatan pagar sekolah sebesar Rp 100 ribu.

Hasil investigasi wartawan Nusantaranews kepada para walimurid, ternyata rumor itu benar adanya, diperoleh ke beberapa wali disekitar pedukuhan sekolah ini didapatkan keterangan dan sikap yang sangat tidak puas dengan kepemimpinan Sunyoto yang menurut mereka Sunyoto sangat semena mena terhadap anak didik dan wali murid dalam penarikan uang komite yang semestinya ditarik secara sukarela namun dalam prakteknya dipatok harus Rp 100 ribu per murid plus disertai intimidasi dari pihak sekolah bahwa barang siapa yang tidak melunasi iuran wajib komite tersebut maka buku rapor anak murid tersebut tidak diberikan sewaktu penerimaan rapor. Tindakan Sunyoto terindikasi menyimpang dari PP 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Seperti yang dituturkan oleh Sapei wali murid yang anaknya sekolah di
SDN itu sangat keberatan dengan pungutan tersebut bahwa kebijakan yang sangat tidak bijak tersebut sangat terasa sejak Sunyoto jadi kepala sekolah di sekolah tersebut, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh kepala kepala sekolah sebelumnya, hal yang senada disampaikan juga oleh para wali siswa lainnya, Arjuha, Samin, Sukra dan Isua ketua RT setempat.

Ditambahkan oleh Isua bahwa Sunyoto dalam mengelolah Anggaran Dana BOS dinilai tidak transparan kepada wali murid dan masyarakat terlebih sekarang jumlah murid sekarang sudah mencapai 400 an jumlah siswa, dimana dana BOS sangat cukup untuk pembuatan pagar sekolah karena tentu saja dalam kurun 2 tahun ini bangunan sekolah sudah bagus semuanya atau fit 100% dengan adanya bantuan rehab dari pemerintah (dana DAK atau BLOCK GRANT, red), jadi sangat miris kalau masih saja ditarik pungutan yang sifatnya wajib mengingat kehidupan wali murid di sekolah tersebut 70 % tergolong masyarakat tidak mampu. “.. Lho, Kemana anggaran dana BOS tuk perawatan sekolah, mengingat semua gedung sekolah sudah bagus, bukankah anggaran Dana BOS sudah naik lagi..” tandas Isua.

Sanaro salah satu orang tua siswa di sekolahan ini tidak mau ketinggalan komentar juga kepada wartawan Nusantara News, bahwa dia selaku orang tua murid dari 3 anaknya yang saat ini sekolah di sekolah dasar tersebut, sangatlah keberatan dengan pungutan 100ribu rupiah persiswa tersebut, yang artinya dia harus mengeluarkan Rp 300 ribu setiap tahunnya untuk ketiga anaknya, sementara dirinya tergolong keluarga ekonomi yang tidak mampu.

Pada umumnya para orangtua murid yang dikonfirmasi oleh wartawan Nusantaranews meminta kepada pihak dinas pendidikan kabupaten Tanggamus agar Sunyoto diberhentikan secara tidak terhormat dari jabatannya selaku kepala sekolah dan diproses secara hukum apabila tindakan Sunyoto melakukan pungli dan intimidasi ke pihak wali murid dianggap menyalahin aturan yang ada.

Sementara itu, Sunyoto yang coba dikonfirmasi dirumah dinas SDN 1 lengkukai, (13/10) dengan entengnya mengatakan bahwa semua tindakannya selama ini selaku kepala sekolah sudah prosedural, terkait sumbangan Rp 100 ribu persiswa untuk pembuatan pagar sekolah sama sekali bukan instruksi darinya, melainkan inisiatif Ketua komite, dirinya juga membantah dengan keras kalau pihaknya pernah mengancam tidak memberikan rapor bagi siswa yang belum bayar sumbangan. •DEWA/RUDI/ANTON
Previous Post Next Post