Pemprov Latih Penyuluh Pengembangan Sadar Wisata

N3, Samarinda ~ Sedikitnya 40 peserta dilatih sebagai penyuluh pengembangan sadar wisata dan potensi masyarakat destinasi pariwisata yang dilakukan Pemprov Kaltim bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, dimulai sejak 16-17 September 2015 di Samarinda.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim HM Aswin mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk melatih para penyuluh sadar wisata yang akan turun ke lapangan agar bisa melatih masyarakat di lokasi obyek wisata.

“Dengan pelatihan ini, para penyuluh dapat melatih masyarakat di obyek wisata agar sadar akan potensi wisata, sehingga dapat menciptakan suasana tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan,” kata Aswin didampingi Kepala Bidang Bina Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata Anthoy Rakhman usai membuka bimbingan teknis penyuluh pengembangan sadar wisata dan potensi masyarakat destinas pariwisata 2015 di Samarinda.

Setelah pelatihan tersebut implementasinya dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah. Hal itu, karena masyarakat sudah mampu memberikan kenyamanan kepada wisatawan baik mancanegara maupun nusantara. Caranya dengan bersikap ramah maupun menampilkan hasil kerajinan tangan yang dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk kembali berkunjung.

Dengan pengetahuan yang diterima masyarakat dari para penyuluh, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. “Pengetahuan meningkat, kesejahteraan mereka meningkat. Inilah harapan kita. Karena, kreatifitas masyarakat ditingkatkan. Contohnya memanfaatkan kulit-kulit kerang diolah kerajinan tangan yang diharapkan dapat menjadi kenangan para wisatawan. Inilah implementasi yang kita harapkan adanya pelatihan tersebut,” jelasnya.

Kepala Sub Bidang Kemitraan Usaha Masyarakat Kementerian Pariwisata Ujang Sobari mengatakan program tersebut baru tahun ini dilaksanakan pemerintah pusat yang bekerjasama dengan pemerintah provinsi. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi wisata di daerah.

“Hingga saat ini sudah 30 provinsi yang melaksanakan termasuk Kaltim, selanjutnya pihak kami akan menyelenggarakan kegiatan ini berakhir di pulau Kalimantan. Setelah mengikuti bimbingan teknis peserta mendapatkan sertifikat dan siap diturunkan ke lapangan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang tinggal di area obyek wisata,” jelasnya.**
Previous Post Next Post