Konsulat AS Berbagi Pengalaman Transportasi Perkotaan


N3, Padang ~  Pemerintah Kota Padang kedatangan tamu penting, Senin (14/9). Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan berkunjung ke Kota Padang. Kedatangan mereka untuk berbagi pengalaman tentang transportasi perkotaan.

Kosulat AS, Y Robert Ewing dan Ahli Tata Kota di AS Jim Charlier, diterima langsung Wakil Walikota Padang Emzalmi di ruang Abu Bakar Jaar, Balaikota Padang. Menurut Y. Robert Ewing, sejak setahun lalu datang ke Indonesia, dirinya tertarik untuk membantu daerah-daerah yang ada untuk penataan kota. Apalagi kerjasama antara Amerika Serikat dengan Indonesia sangat didukung oleh masing-masing negara.

“Khusus Padang, daerah ini punya banyak potensi, baik itu maritim, pariwisata dan lainnya. Karena itu kita menjembatani keinginan pemerintah Indonesia dalam penataan kota dan transportasi,” ujar Robert.

Di depan seluruh undangan yang hadir, Jim Charlier memaparkan kondisi transportasi dan perkotaan di Amerika Serikat persisnya di Colorado. Jim menyebut sistem uang cash yang diberikan untuk tol, parkir dan lainnya sudah mulai ditinggalkan. Kini setiap kendaraan yang memasuki tol telah memiliki kartu elektrik yang melekat di kaca kendaraan sehingga dapat terbaca saat masuk gerbang tol.

“Kalau di Jakarta dan Bandung, saya melihat tol masih menggunakan uang cash, sehingga saya memasuki gerbang tol sering terjadi kemacetan,” ujar Jim.

Jim menyarankan, Sumatera yang akan menerapkan tol diharapkan untuk menggunakan sistem kartu elektrik ini. Karena akan menghemat biaya.

“Untuk transit tol juga bisa menggunakan smart card,” tambahnya.

Dikatakan Jim, dalam menggunakan alat transportasi, masyarakat Colorado saat ini telah mulai beralih. Mulai meninggalkan kendaraan roda empat. Terutama mereka yang tinggal di seputaran daerah transit. Sebab warga lebih banyak berjalan kaki dari suatu tempat transit ke tempat transit lainnya.

“Warga ingin secepatnya mendapatkan transportasi publik dan sistem transit ini berhasil dalam hal penataan kota dan transportasi,” tuturnya.

Hal ini tentunya sangat berdampak positif, populasi kendaraan roda empat di Colorado jauh berkurang. Apalagi jalan di AS terlalu lebar, sehingga masyarakat yang menggunakan kendaraan ingin cepat dan terkesan ngebut. Kecepatan kendaraan di AS rata-rata 90 Km/jam.

“Warga juga hanya secukupnya berkendara serta ingin terus menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa,” katanya.

Selain itu, Jim juga memaparkan jika jalan kecil di AS memiliki akses luar biasa. Sehingga masyarakat Colorado tak mau merusak jalan kecil tersebut.

“Mereka ingin menjaga karakteristik kota dan melestarikan jalan-jalan kecil itu,” imbuhnya.

Wakil Walikota Padang Emzalmi sangat menyambut baik kedatangan konsulat AS dalam menyampaikan beberapa pokok pikiran berkaitan sistem transportasi untuk Kota Padang. Sebab Padang salahsatu kota besar strategis dan punya potensi besar.

“Ini kita butuhkan karena Padang dipersiapkan menjadi kota metropolitan sehingga perlu pengelolaan sistem transportasi kota dengan baik,” kata Wawako.

Dalam persiapan pengelolaan transportasi ini dibutuhkan konektifitas dengan daerah lain. Apalagi sistem manajemen transportasi kota ini disiapkan untuk jangka panjang dan terinterkoneksi.

“Perencanaan sistem transportasi ini tak hanya bisa di buat di Padang saja, tetapi harus terintegrasi dengan daerah lain,” pungkas Emzalmi.**
Previous Post Next Post