Hal ini dikatakan Binsar Siregar dari Tim Penilai Pilar-pilar Sosial Berprestasi Tingkat Nasional 2015 disela kunjungan lapangan sekaligus penilaian terhadap kader PSM Erlina di Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, Selasa (15/9).
Ia menyebut, Erlina merupakan aset Kota Padang yang tak ternilai harganya. “Kita berharap dari serang Erlina akan muncul erlina-erlina lainnya dari setiap kelurahan dan desa di Indonesia,” kata Binsar.
Erlina atau akrab disapa Bundo Lin merupakan PSM kelurahan Parak Gadang Timur yang dinilai terbaik tingkat Sumatera Barat dan masuk lima besar PSM terbaik tingkat nasional. Bundo Lin kembali dinilai untuk menentukan siapa yang berhak menerima penghargaan langsung dari Presiden RI dalam puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2015.
Kedatangan Tim Penilai disambut langsung Wakil Walikota Padang Emzalmi, 4 orang anggota DPRD dapil setempat dan Camat Padang Timur Rachmadeny Dewi Putri serta segenap elemen masyarakat.
Walikota Padang Emzalmi juga mengapresiasi Erlina yang telah mengabdikan dirinya sebagai pekerja sosial masyarakat. Semua yang telah dilakukan Erlina sangat membantu program pemerintah dalam masalah sosial, diantaranya mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran serta meningkatkan derjat pendidikan, derjat kesehatan dan lingkungan. Sehingga angka kemiskinan menurun signifikan, dari 20 persen masyarakat miskin di Kota Padang menurut data BPS tahun 2008, saat ini menjadi 5,8 persen.
“Kendati pemerintah belum mampu menganggarkan gaji bagi PSM Kelurahan dan TKSK Kecamatan, namun pemerintah sangat mengapresiasi atas semua bakti yang telah diberikan,” tukuk Emzalmi.
Emzalmi juga berharap, Erlina menjadi yang terbaik pertama tingkat nasional agar memotivasi yang lain untuk membangkitkan pilar-pilar sosial di tengah masyarakat.
Anggota DPRD Kota Padang Helmi Moesim yang juga tokoh pemuda setempat juga mengulas tentang kiprah Bundo Lin. Menurutnya, Bundo Lin yang juga pernah berkecimpung sebagai kader Karang Taruna ini sudah berbuat banyak untuk warga sejak tahun 2000 lalu. Ia aktif memantau masalah sosial yang dihadapi warga, kemudian mencoba mencarikan solusi melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja, Dinas kesehatan atau instansi terkait lainnya. “Kami sangat mengenal beliau dan mengetahui bagaimana beliau berbuat untuk masyarakat,” sebut pria disapa Ay itu.**