N3, Padang ~ Hari ini, bertepatan dua hari jelang peringatan hari jadi Kota Padang yang ke 436 tahun, Museum Adityawarman menggelar pameran nusantara yang bertemakan “pameran kain se-nusantara”.
Ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan di Indonesia dengan konsep dan tema serta lokasi, yang ditunjuk sebagai tuan rumah selalu berbeda, yang diikuti oleh museum-museum negeri yang berada diseluruh Indonesia yang akan di bagi dalam lima zona, yaitu zona Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan di Indonesia dengan konsep dan tema serta lokasi, yang ditunjuk sebagai tuan rumah selalu berbeda, yang diikuti oleh museum-museum negeri yang berada diseluruh Indonesia yang akan di bagi dalam lima zona, yaitu zona Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Dalam pemeran ini, masing-masing daerah akan mempertontonkan beragam jenis cirri khas masing-masing hasil kerajinan tenun kain dari mereka. Adapun jenis dan ragam kain yang akan dipertontonkan seperti hasil tenun, songket, batik, tapis, sulaman dan lainnya.
Dan pada pameran yang sedang berlangsung saat ini, ratusan jenis dan motif kain yang mewakili cirri dari daerah masing-masing se-Indonesia, jelas Kepala Museum Adityawarman Noviyanti, disela-sela berlangsungnya acara kepada wartawan www.nusantaranews.net.
Dan pada pameran yang sedang berlangsung saat ini, ratusan jenis dan motif kain yang mewakili cirri dari daerah masing-masing se-Indonesia, jelas Kepala Museum Adityawarman Noviyanti, disela-sela berlangsungnya acara kepada wartawan www.nusantaranews.net.
Selaku tuan rumah, khusus untuk Sumatera Barat, pihak museum telah mengundang dan mendatangkan 11 kabupaten di Prov. Sumbar agar dapat memperlihatkan hasil kerajinan ungggulan dari tuan sendiri.
Pameran yang digelar sampai dengan tanggal 8 Agustus 2015 ini juga dimeriahkan live musik modern dan tradisional serta acara perlombaan fashion karnaval, lomba mewarnai, dan pameran batu akik.
Melalui kegiatan ini Noviyanti berharap, kecintaan masyarakat terhadap produk-produk local dapat meningkat sehingga menimbulkan ransangan yang kuat bagi perajin-perajin tradisional Indonesia.
Mudah-mudahan, dengan penyelenggaraan pameran yang berlangsung saat ini, Museum Adytiawarman akan dapat menyerap 25 persen dari total kunjungan ke museum pertahunnya.. Boy