Aduh..!! di Balikpapan, Kematian Bayi Mengkhawatirkan


N3, Balikpapan ~ Angka kematian ibu dan bayi masih mengkhawatirkan. Meski tahun ini belum diketahui akan meningkat dari tahun lalu, jumlah korban jiwa dinilai masih tinggi. Ini berkaca dari jumlah kematian pada bayi yang mencapai puluhan jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan dr Balerina mengungkapkan, lima tahun terakhir angka kematian ibu dan bayi cenderung meningkat. Tahun lalu kematian ibu mencapai 14 jiwa dan bayi 98 jiwa. Sedangkan tahun ini dari Januari sampai Agustus, ibu sebanyak 4 jiwa dan bayi sudah 34 jiwa yang meninggal dunia.

Kendati demikian, angka kematian ibu dan bayi di Kota Minyak belum melampaui angka kritis yang ditetapkan Milenium Development Golds (MDGs), yaitu bayi 23 mati/1000 kelahiran hidup dan ibu 132/100.000 kelahiran hidup. “Kasus kematian bayi dan ibu, terjadi karena terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk, dan terlambat mendiagnosis. Sekitar 93 persen kematian ibu karena pendarahan,” paparnya.

Ia mengatakan, Diskes telah merencanakan strategi untuk meminimalisasi angka kematian. “Kami membuat sistem manual rujukan yang dikelola Diskes dan kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari dokter spesialis obstetri ginekologi (obgyn)/kandungan, spesialis penyakit anak, dan dokter dan puskesmas,” jelasnya.

Dalam strategi ini semua pihak bekerja sama membuat satu pedoman perencanaan dini yang akan dipakai semua sarana kesehatan di Balikpapan. Balerina berharap semua rumah sakit, puskesmas, dan klinik bisa menggunakan pedoman untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi. “Kami telah uji coba ke 12 sarana kesehatan yakni 4 rumah sakit, 4 puskesmas, dan 4 bidan kapel,” ucapnya.

Strategi lainnya yang diterapkan di antaranya peningkatan gizi ibu hamil dan bayi, imunisasi, diadakannya kelas ibu di puskesmas untuk memberi informasi cara menjaga kehamilan serta proses melahirkan. “Kami dorong kembali ke masyarakat gerakan sayang ibu,” bebernya. 

Ia berharap pada 2016, dengan adanya sistem manual rujukan maternal perinatal bisa menjadikan Balikpapan zero kematian ibu dan anak saat melahirkan.**
Previous Post Next Post