Indonesia Tidak Akan Lakukan Pencarian Terhadap Imigran Ronghiya

Nn, Jakarta ~ Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan melakukan opersi pencarian pengungsi etnis Ronghiya dari Myanmar dan imigran asal Bangladesh yang masih terapung di laut lepas. Nasir menjelaskan pemerintah Indonesia hanya akan menunggu pengungsi yang terdampar di perairan Indonesia.

Nasir menekankan bahwa Indonesia berkomitmen tidak mendorong kapal para pengungsi tersebut ke laut lepas. Ini merupakan bentuk komitmen politis pemerintah untuk tidak mengusir mereka ke lautan lepas, tutur Nasir kala dijumpai di kantor Kementerian Luar Negeri, Kamis (21/5) pagi.

Sehari setelah pertemuan dengan Malaysia dan Thailand, Indonesia mengumumkan bahwa pemerintah sepakat akanmenyediakan tempat penampungan sementara selama satu tahun bagi sekitar 7.000 pengungsi etnis Rohingya dan imigran asal Bangladesh.

Dari hasil pertemuan tiga Menlu, Indonesia dan Malaysia secara eksplisit siap membantu para pengungsi ini dengan memberikan makanan dan tempat penampungan. Sementara itu Thailand tidak menyebutkan secara eksplisit apa bantuan yang akan diberikan pemerintahnya kepada pengungsi ini, tutur Nasir.

Hasil pantauan lapangan sementara ini, hamper 40 persen dari imigran berada di berbagai tempat penampungan di Aceh merupakan warga Bangladesh. Saat ini Kemenlu akan mendata dan memverifikasi imigran Bangladesh untuk dipulangkan kembali ke Negara asalnya, kata Nasir.

Masalah imigran ini menjadi pembahasan Negara ASEAN, Nasir mengungkapkan bahwa ini akan dibahas dan aka nada pertemuan menteri luar negri se-ASEAN, namun belum ada kepastian waktu dan tempat ungkapnya.

Thailand sendiri akan menggelar konferensi di Bangkok pada 29 Mei mendatang untuk membahas masalah imigrasi di Samudera Hindia. Dalam pertemuan ini rencananya kan dihadiri 17 negara, dua Negara pengamat dan tiga organisasi internasional. Forum ini nantinya juga diharapkan untuk membahas kerjasama regional dalam mencegah dan memecah masalah imigran gelap di kawasana Asia Tenggara.

Dari catatan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat ini jumlah imigran asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di Aceh telah mencapai 1.346 orang. Jumlah ini belum termasuk ratusan imigran yang terdampar di perairan Aceh Rabu (20/5) pagi kemarin.

Pihak Kemenlu masih menunggu hasil verivikasi dari UNHCR dan IOM terkait status imigran tersebut. Sementara, jumlah imigran di Indonesia yang saat ini menunggu resettlement telah mendekati angka 12 ribu jiwa.(Khalid)
Previous Post Next Post