Pengawasan LKP di Kota Padang Belum Maksimal

Nn, Padang~ Lembaga Keterampilan dan pelatihan (LKP) sebagai salah satu program pemerintah dalam bidang pendidikan bersifat non-formal ternyata dinilai sanggat efektif dalam mengatasi masalah pengangguran.

Dengan berbekal keterampilan tersebut, mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pekerja atau membuka usaha sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Sebagaimana yang tengah diselenggarakan LKP Martha Siska, memberikan pelatihan tata kecantikan kepada 30 orang ibu/putri, bertempat di Jl. A. Yani  Padang.

Pimpinan LKP Martha Siska, Mahzar yang ditemui di Jalan A. Yani Padang, Selasa (13/1) mengatakan, Pelatihan tata kecantikan ini sudah di mulai sejak 15 Desember 2014 hingga 15 Februari 2015, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.

Setelah mendapatkan keterampilan, maka peserta akan di uji oleh Lembaga Sertefikasi Kompetensi (LSK). Oleh karena itu, LKP Marta Siska mengutamakan kwalitas dari peserta didik tersebut. 

Dengan demikian, keterampilan yang didapatkan sekarang ini, bisa dimanfaatkannya untuk membuka usaha salon atau bekerja pada salah satu salon yang sudah bekerjasama dengan LKP Martha Siska, seperti salon Mella, Femina, Young Ricardo Poser dan salon Mona.

Dalam melaksanakan kegiatan pelatihan ini, Dinas Pendidikan provinsi Sumbar dan Pemko Padang selalu melakukan pengawasan dan peninjauan.  Sejauhmana proses pelaksanaan keterampilan diberikan kepada peserta didik.      

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, melalui Kasi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Osri Hendri yang ditemui media ini, Selasa (13/1) mengatakan, “Kehadiran LKP jelas sanggat membantu pemerintah. Pendidikan yang tidak terakomodir pada pendidikan formal, bisa tertampung pada LKP ini. 

Dan terpenting, LKP sebagai solusi dalam mengatasi pengangguran, membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan penghasilan, jelas Osri.

Diungkapnya, Di kota Padang ada sebanyak 101 LKP, di ikuti oleh 10.675 orang peserta didik dengan berbagai  jenis program kursus dan pelatihan seperti pelatihan menjahit, tata kecantikan, stir mobil dan lainnya. 

Di akuinya, Dalam melakukan monitoring terhadap LKP, dirasakan masih kurang maksimal karena keterbatasan dari SDM yang ada. Untuk melakukan pengawasan terhadap LKP yang ada di kota Padang, hanya ada 2 petugas (Penilik). Seyogyannya, di setiap kecamatan harus ada satu orang penilik, ucap Osri. (mond/fit)
Previous Post Next Post