nusantaranews.net ~ MM DiREx 2014 merupakan sarana dan sekaligus dapat dijadikan momentum yang tepat untuk melatih personil yangmenangani bencana dan menguji semua perangkat lunak penanggulangan bencana serta menguji kerjasama dan inter-operasional antar unit baik lingkup nasional maupun internasional. Yang terpenting terbangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya tsunami.
Ini disampaikan Menko Kesra Agung Laksono dalam upacara gelar latihan Mentawai Megathrust DiREx 2014 Provinsi Sumatera Barat di Lanud Tabing, Padang Kamis pagi,(20/3). Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Forkopinda, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Pejabat Eselon I dan II dilingkungan BNPB, Utusan 10 Negara, Walikota Padang, Kepala SKPD dilingkungan Pemprov dan Pemko Padang,
Lebih lanjut Agung Laksono menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Intruksi Presiden pada KTT Asia Timur pada tanggal 19 November 2011 di Bali. Yang bertujuan meningkatkan kapabilitas, kesiapsiagaan, kemitraan dan koordinasi serta membangun kapasitas masyarakat agar tangguh dan bisa survive dalam menghadapi ancaman bencana.
Presiden SBY selalu memberikan arahan tentang penanganan kebencanaan, pemerintah Kabupaten/Kota merupakan penanggungjawab utama pada saat awal kejadian bencana. Pemerintah provinsi merapat untuk memberikan dukungan penggerakan sumberdaya provinsi. Pemerintah datang untuk memberikan bantuan yang bersifat ekstrim, melibatkan TNI dan Polri serta laksanakan penanggulangan bencana sedini mungkin, himbaunya.
Agung juga menyampaikan, kita jangan cepat berpuas diri dari pengakuan negara-negara sahabat, karena kenyataannya kita masih banyak kelemahan dan masih memerlukan upaya perbaikan yang harus terus dilakukan dan dikembangkan penanggulangan bencana di Indonesia menuju masyarakat yang tangguh dalam menghadapi ancaman bencana.
Tangguh artinya mampu mengantisipasi, mampu melawan jika terjadi dan mampu untuk pulih kembali dengan cepat dan bahkan lebih baik dari sebelum bencana, ajaknya.
Gelar Pelaksanaan Latihan MM DiREx 2014, diakhiri dengan peninjauan oleh Menko Kesra dan rombongan atas kesiapan personil dan peralatan yang ada. Zardi
Ini disampaikan Menko Kesra Agung Laksono dalam upacara gelar latihan Mentawai Megathrust DiREx 2014 Provinsi Sumatera Barat di Lanud Tabing, Padang Kamis pagi,(20/3). Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Forkopinda, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Pejabat Eselon I dan II dilingkungan BNPB, Utusan 10 Negara, Walikota Padang, Kepala SKPD dilingkungan Pemprov dan Pemko Padang,
Lebih lanjut Agung Laksono menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Intruksi Presiden pada KTT Asia Timur pada tanggal 19 November 2011 di Bali. Yang bertujuan meningkatkan kapabilitas, kesiapsiagaan, kemitraan dan koordinasi serta membangun kapasitas masyarakat agar tangguh dan bisa survive dalam menghadapi ancaman bencana.
Presiden SBY selalu memberikan arahan tentang penanganan kebencanaan, pemerintah Kabupaten/Kota merupakan penanggungjawab utama pada saat awal kejadian bencana. Pemerintah provinsi merapat untuk memberikan dukungan penggerakan sumberdaya provinsi. Pemerintah datang untuk memberikan bantuan yang bersifat ekstrim, melibatkan TNI dan Polri serta laksanakan penanggulangan bencana sedini mungkin, himbaunya.
Agung juga menyampaikan, kita jangan cepat berpuas diri dari pengakuan negara-negara sahabat, karena kenyataannya kita masih banyak kelemahan dan masih memerlukan upaya perbaikan yang harus terus dilakukan dan dikembangkan penanggulangan bencana di Indonesia menuju masyarakat yang tangguh dalam menghadapi ancaman bencana.
Tangguh artinya mampu mengantisipasi, mampu melawan jika terjadi dan mampu untuk pulih kembali dengan cepat dan bahkan lebih baik dari sebelum bencana, ajaknya.
Gelar Pelaksanaan Latihan MM DiREx 2014, diakhiri dengan peninjauan oleh Menko Kesra dan rombongan atas kesiapan personil dan peralatan yang ada. Zardi