KSB Padang Masuk Diklat

Nn, Padang -- Kelompok Siaga Bencana (KSB) kelurahan yang terbentuk di Kota Padang belum lagi memilki kemampuan yang memadai untuk dapat optimal dalam penanganan sebuah bencana. Untuk itu perlu peningkatan kemampuan dan penguatan kapasitas agar setiap personil dalam KSB memilki motivasi yang kuat untuk dapat terjun dalam berbagai bencana.

Hal ini dikatakan Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah usai membuka kegiatan pendidikan dan latihan bagi KSB se Kota Padang di Gedung Pramuka Padang, Senin (8/4). Diklat ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD & PK) Kota Padang, diikuti oleh sekitar 120 orang. Para instruktur didatangkan dari Basarnas, TNI dan BPBD sendiri.

Menurut Mahyeldi, secara geologis dan geografis Kota Padang merupakan wilayah yang memilki potensi bencana yang sangat beragam. Mulai dari longsor, banjir, gempa bumi dan ancaman tsunami. Sehingga kesiapsiagaan dan mitigasi bencana mendapat prioritas dalam program perencanaan pembangunan berkelanjutan.

"Beberapa kebijakan dan regulasi dibuat, hal tersebut menunjukkan bahwa pembangunan ketahanan masyarakat dalam penanggulangan  bencana menjadi prioritas," ujar Mahyeldi.

Ia menambahkan, keberadaan KSB yang dapat menjadi motivasi di tengah masyarakat untuk lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana sekaligus menjadi sayap pembantu BPBD & PK pada setiap kelurahan untuk melaksanakan penanggulangan bencana.

"Adanya KSB yang bersinergi dengan BPBD & PK diharapkan dapat mengurangi angka korban jiwa dan harta benda akibat bencana,"imbuhnya.

Lebih lanjut Mahyeldi menyatakan, sesuai kemampuan keuangan daerah, secara bertahap, KSB ini telah dibekali dengan pengetahuan kebencanaan. Walaupun belum maksimal karena tidak semuanya yang sudah dilatih dan dibekali dengan pengetahuan kebencanaan. Akan tetapi, Pemko Padang akan terus menyiapkan, baik melalui dana APBD maupun BNPB pusat dan pihak ketiga.

"Mudah - mudahan, dengan upaya ini masyarakat Kota Padang akan lebih siap dalam menghadapi bencana yang kita tidak tahu pasti kapan datangnya,"imbuh Mahyeldi.

Sementara itu Kepala BPBD & PK Kota Padang Budhi Erwanto menjelaskan, diklat KSB ini merupakan lanjutan dari latihan - latihan yang telah diberikan sebelumnya. Secara bertahap peran mereka ditingkatkan seiring penambahan kemampuan dan pengetahuan dalam penanggulangan bencana. Sehingga, nantinya dapat berperan langsung di tengah masyarakat dalam upaya penaggulangan bencana, mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, sampai ke rehabilitasi ringan.

"Seiring terbentuknya KSB pada setiap kelurahan terutama di 14 kawasan yang rawan bencana yang tersebar pada 11 kecamatan, peran KSB sangat diperlukan di beberapa titik di kawasan ini guna mengantisipasi bencana dan pengurangan dampak bencana tersebut," kata Budhi.

Ia menyebut, diantaranya kawasan yang rawan bencana tersebut diantaranya terdapat di pinggir pantai, perbukitan dan daerah aliran sungai.

"Kawasan - kawasan ini kita harapkan KSB dapat berperan menjadi pihak pertama yang mengetahui sekaligus menguasai lokasi dan melakukan tanggap darurat dan bersinergi dengan BPBD dan komunitas kebencanaan lainnya," pungkas Budhi. Rel/Bustam

Previous Post Next Post