Polda Tetapkan Pengurus HBT Jadi Tersangka

Nn, Padang -- Minggu pagi tanggal 20 Januari 2013 sekitar jam 07.00 WIB saya menelpon Andreas Sofiandi, tapi tidak diangkat, tak lama Andreas Sofiandi telpon dan saya bilang atas rekomendasi Hauwanto Budiman Toako HBT Payakumbuh mau bertemu pagi ini, awalnya disetujui jam 7.30 WIB, tapi kemudian Andreas Sofiandi menelpon minta ditunda sampai jam 08.30 WIB.

Jam 8.30 WIB saya bersama istri sudah sampai di Hotel Mercure, kemudian saya menelpon Andreas Sofiandi untuk memberitahu sudah di lobby hotel yang dijawab tunggu sebentar. Tak lama tampak Andreas Sofiandi turun dari mobil Toyota Alphard warna hitam dan langsung menemui saya dan istri di lobby hotel.. Setelah bersalaman dan diperkenalkan dengan istri saya, Andreas Sofiandi agak kaget setelah istri saya bilang bahwa dia adalah adik ipar Hauwanto Budiman Toako HBT Cabang Payakumbuh. 

Awalnya Andreas Sofiandi bilang bahwa sms ini bukan ancaman, sudah ada sejak bulan September  2012 dan mulai sering pada minggu terakhir ini dan kami telah melacak dengan alat yang canggih via satelit dan memang sinyalnya hidup di nipah matinya selalu di Banuaran. Ketika istri saya bertanya apakah sesudah kami digeledah masih ada masuk lagi sms, dijawabnya ada, tadi malam jam 12 tengah malam, setelah dilacak sinyalnya ada di jalan Pasar Borong No. 1, katanya sambil memperlihatkan handphonenya kepada saya dan saya baca memang tertulis alamat tersebut di layar handphonenya serta memperagakan kepada saya print out contoh hasil pelacakannya via satelit. 

Lalu saya bilang bahwa demi keselamatan keluarga, kami sudah melaporkan kejadian semalam ke polisi dan dijawabnya "itu hak kalian" tanpa menghiraukan lembaran tanda terima laporan dari SPKT Polda Sumbar yang saya sodorkan kepadanya dan dia berjanji akan mengundang kami dan keluarga untuk di-clear-kan kalau pengirim sms ini nantinya terungkap. Kepada Andreas Sofiandi kami juga bilang "dekat rumah kami ada juga tinggal si Wong Conglie HBT yang bengkelnya di nipah" dan dijawab "ya, dia juga kami awasi". Kemudian kami berpisah karena Andreas Sofiandi mau pergi melayat ke rumah duka.

Dari Hotel Mercure kami pergi menuju rumah kakak ipar saya di Kampung Nias dan tak lama setelah sampai sekitar jam 10.00 WIB, istri saya mendapat telpon dari kakaknya di Payakumbuh yang mengabarkan bahwa suaminya Hauwanto Budiman ditelpon oleh Andreas Sofiandi yang mengatakan bahwa dari pagi tadi sudah banyak masuk sms dari nomor kartu As tersebut dan tak lama sesudah itu handphone suaminya menerima sms dari nomor kartu As yang sama yang berisi makian kepada Andreas Sofiandi dan Djunaidi Perwata, padahal selama ini suaminya tidak pernah menerima sms seperti itu. Dia juga heran kenapa sesudah kami menemui Andreas Sofiandi pagi ini, langsung suaminya terima sms makian tersebut. Sekitar jam 11.00 WIB siang, Kepala SPKT menelpon saya ingin bertemu di kantor SPKT dan di sana beliau bilang bahwa secara lisan beliau sudah berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Sumbar, tapi berkasnya akan diserahkan Senin pagi.

Berdasarkan hasil penelusuran, dari orang dalam Tee Box Karaoke, diperoleh informasi bahwa sejak kasus ini mencuat dan munculnya gambar mobil Honda CR-V BG-1952-C coklat muda metalik yang dipakai TERSANGKA untuk tindak kejahatan tersebut di media, maka 8 (delapan) unit mobil milik Andreas Sofiandi yang selama ini diparkir di parkiran belakang Tee Box Karaoke ditarik semua.
 
Sampai berita ini diturunkan, untuk proses penyidikan, pelapor. saksi-saksi dan tersangka sudah di BAP oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Sumbar. (Valentinus Gunawan, Ketua LSM - FKMTI )  

Post a Comment

Previous Post Next Post