Asita Dukung Pengembangan Padang Kota Lama

Nn, Padang -- Asosiasi Biro Perjalanan atau Asita pusat mendukung rencana pengusaha nasional mengembangkan kawasan Padang kota lama tempat berdiri bangunan tua peninggalan zaman kolonial-- menjadi destinasi wisata berkelas internasional.

"Kawasan Padang kota lama punya keunikan tersendiri karena masih banyak bangunan tua peninggalan zaman kolonial yang berdiri kokoh," kata Ketua Asita Pusat, Asnawi Bahar di Padang, Jumat. Menurut dia, kalau bangunan tua yang ada sekarang dikelola dan dikembangkan secara baik menjadi pusat aneka ragam kuliner, penginapan dan tempat grosiran tentu menjadi daya tarik.

Apabila sudah dilengkapi satu kawasan wisata dengan kebutuhan standar internasional, tentu punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan demosetik dan manca negara saat berkunjung. Namun, bagaimana menciptakan kenyamanan, keteraturan dan hegenis makanan serta keanekaragaman yang disediakan dan tak sekadar mengandalkan khas artsitektur bangunan tua tersebut.

Suatu kawasan wisata menjadi pilihan vaforit bagi wisatawan, apabila kenyamanan lingkungan terjamin dan ketersedian anekaragam kebutuhkan di lokasi tersebut. Asnawi mengatakan, wisatawan kunjungan ke Sumbar, meskipun ada yang sampai empat hari menginap, tetapi selalu disuguhi dengan kuliner-kuliner khas Sumbar.

Padahal, belum tentu semua wisatawan asing bisa cepat menyesuaiakan selera dengan kuliner yang ada, makanya harus pula ada tersedia kuliner khas negara-negara lainnya. "Sesuatu destinasi yang bagus, bagaimana bisa membuat wisatawan masa menginapnya lebih panjang. Makanya aktivitas ekonomi harus dihidupkan selama 24 jam di kawasan Batang Arau," ujarnya.

Terkait di sejumlah negara, misalnya satu tempat di Australia dikembangkan menjadi kawasan wisata yang berlangsung selama 24 jam aktivitas ekonominya sehingga diserbu pengunjung, apalagi sarana dan kebutuhan tersedia di sana.

"Wisatawan setelah menikmati keindahan alam dan aktivitas lainnya pada siang hari, mereka pada malamnya tak langsung tidur. Tapi, wisatawan malam masih melakukan aktivitas baik di cafe atau tempat perbelanjaan," ujarnya.

Justru itu, tambahnya, pengembangan kawasan bangunan tua di kawasan Batang Arau bisa sama dengan di negara lainnya, karena berdekatan dengan pinggir pantai. Maka keinginan pengusaha Marco Group untuk mengembangkan bangunan tua yang berdiri zaman kolonial itu, tentu satu prospek menjanjikan untuk kemajuan pariwisata Sumbah umumnya.

Asita nantinya, kata dia, tentu akan membuat paket-paket wisata baru untuk wisatawan manca negara, sehingga turis dari Bali sebelum ke Malaka, Malaysia bisa terlebih dahulu ke Sumbar. "Pengembangan kawasan Padang kota lama menjadi destinasi baru, tentu akan memberi multiplayer efek terhadap perekonomian Kota Padang, karena memberi peluang tumbuhnya usaha baru dari masyarakat," katanya. **

Post a Comment

Previous Post Next Post