Gubernur Canangkan GPP Di Pasaman

Nn, Pasaman -- Sebuah keinginan bagaimana masyarakat hidup dalam kondisi berkecupan, layak, anak bersekolah dapat memenuhi kehidupan sehari-hari. Dan kesemua itu mesti dimulai dengan tekad bekerja sungguh-sungguh. Semangat berkerja inilah rumusan yang menjadi Gerak Pensejahteraan Petani (GPP). Jika dinegeri yang subur ini dan luar biasa ini masih ada masyarakat yang miskin itu, karena masyarakat itu sendiri pemalas.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam acara Pencanangan Gerakkan Pensejahteraan Petani tingkat Kabupaten Pasaman di Nagari Padang Gelugur, Kecamatan Tanjung Aro Pasaman. Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Pemerintahan Drs.Asnol Amri , Bupati Pasaman Benny Utama, Ketua DPRD Pasaman, Kadis Pertanian Ir. Djoni, Kadis Perkebunan, Ir. Fajaruddin, Kadis Perikanan Ir. Yosmeri, Kabiro Pemerintahan Fachril Murad,SH, Kabiro Bina Sosial Abdul Gafar,SE.MM, Kabiro Humas dan Protokol yang diwakili Erdi Janur, SH serta beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemerintahan Pasaman. 
Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan lelaki dalam sebuah keluarga mesti bertanggungjawab atas kehidupan di Rumah Tangga,  bukan sebaliknya diperankan oleh seorang istri. Namun istri tentu dapat membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bukan berarti sang suami lepas tanggan.
Hari ini saya melihat semangat para petani kita, tubuh yang besar berotot dan kelihatannya amat mau berkerja, ini patut kita pujikan dan diberi apresiasi dengan memberikan bantuan pengembangan usaha dan untuk mensejahterakan keluarga. 
Namun jika ada saudara-saudara kita yang sehat dan kuat seperti ini hanya suka duduk di Lapau, itu perbuatan mubazir dan sebuah kebodohan. Boleh saja minum kopi sebelum kerja di kedai akan tetapi jangan sampai sore yang membuat lupa ke sawah dan keladang.  Pak Bupati, kita hanya beri waktu bagi para petani kita di di Lapau hingga jam 09.00 Wib, sementara untuk waktu malam terserahlah, tegasnya. 
Irwan Prayitno juga sampaikan, kita akan salurkan bantuan bagi para masyarakat kita yang mau berkerja, bagi yang  pemalas jangan harap dapat, karena itu akan sia-sia belaka. Oleh karena itu Para Bupati dan Walikota agar memberikan rekomendasi yang baik dan benar-benar mau bekerja merubah nasib kehidupan keluarganya. 
Masyarakat Sumatera Barat yang memiliki kehidupan lebih dari 68 % adalah dibidang pertanian. Upaya GPP dinilai amat cepat mengatasi penurunan angka kemiskinan di daerah ini. Karena itu GPP sangat mengupayakan setiap keluarga petani minimal memiliki pengembangan usaha sebanyak 3 jenis usaha seperti (Usaha sawah + Usaha ternak + Usaha ikan, Usaha Kebun dan lainnya)
Pada tahun 2011 ini di Sumatera Barat dipusatkan di 62 nagari / Kelurahan/Desa dengan melibatkan 124 Kelompok Tani, dan 2.480 rumah tangga petani yang masing-masing kelompok tani ditentukan 20 rumah tangga petani/ nelayan sebagai basis kegiatan. 
Saat ini untuk Kabupaten Pasaman disediakan bantuan sebagai berikut : Bantuan benih padi 22,5 ton untuk sekolah Padi Tanam Sebatang seluas 9.000 ha. Bantuan benih jagung 1,125 ton untuk seluas 750 ha. Bantuan 2 unit Rumah Per contohan Pembuatan pupuk Organik (RP3O). Bantuan Kebun Buah Nagari 4 unit. Bantuan Bibit Kakao sebanyak 1.500 batang. Bantuan bibit karet 43.000 batang, Bantuan guntung pangkas 125 set. Bantuan alat pengolahan kakao yang terdiri dari 1 unit bangunan, 100 buah peti fermentasi, 50 para-para dan 1 unit alat pengering. 
Bantuan usaha lebah madu 70 stub. Bantuan Kebun bibit rakyat 5 unit ( 50.000 bibit ). Bantuan  4 unit  layanan inseminasi buatan dalam bentuk 20 ekor sapi dan unggas senilai Rp. 137.000.000,-. Bantuan 16 kolam terpal + pakan untuk usah tani lele, ungkapnya.
Gubernur juga mengharapkan, bantuan yang diserahkan ini merupakansebagai stimulan pada basis GPP sekaligus sebagai percontohan usaha masyarakat petani dri satu usaha menjadi tiga usaha. Yang menjadikan peningkatan jumlah jam kerja efektf untuk peningkatan kesejahteraan masyarkat petani di daerah ini. 
Bupati Pasaman dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan 75 % penduduk Pasaman berusaha dibidang pertanian, perikanan , perkebunan dan kehutanan dari jumlah penduduk 265.000 jiwa. Dari data statistik terbukti angka PDRB Kab Pasaman sangat signikan disumbangkan dari sektor ini.
Kita amat yakin Pasaman merupakan salah satu daerah penyangga berbasis penghasil produksi pertanian, perikanan sekaligus penyangga ketahan pangan Sumatera Barat. Gabah dan beras pasaman yang berasal dari sawah seluas 22.540 ha dengan panen surplus bagi kebutuhan masyarakat Pasaman. 
Namun semua itu akan lebih jauh meningkat produksinya baik bidang perikanan, pertanian dan perkebunan jika saja kita kembali merehab dan meningkatkan sarana jaringan irigasi Panti Rao hingga sampai ke tingkat Jorong dan tingkat usaha tani. Jika semua ini dapat diupayakan maka beberapa hambatan dalam mengembangan potensi Pasaman tentu akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, ungkapnya. 
Untuk tahun ini di Kab Pasaman terpilih 4 Kelompok Tani ( keltan ) pada 4 gabungan Kelompok tani (Gapoktan)  di 4 nagari dalam 4 Kecamatan Tigo Nagari, Bonjol, Padang Gelugur dan Kecamatan Rao. Melalui  program GPP ini kelompok  dapat menambah kegiatan keragaman jenis usah seperti pembibitan tanaman buah-buahan, usaha perikanan, serta pengembangan ternak.Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post