Kunker Wagub Sumbar ke NTB Disambut Akrab IKBK

Nn, Mataram -- Saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat yan dikenal dengan Negeri Seribu Masjid ini, masyarakat minang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Bundo Kanduang ( IKBK), menyambut dengan acara silaturrahmi makan malam bersama di rumah Ketua IKBK H. Jamris Datuak Bandaro Jambak di Ampenan Mataram, Jum’at malam ( 22/4).

Oranisasi Sosial Urang awak yang didirikan pada tahun 1960, oleh Amir Ali dan H. Dahlan ( orang tuanya Gamawan Fauzi- Mendagri sekarang ) ini telah berjalan dengan baik dan harmonis. Saat ini jumlah urang minang di NTB telah terdata sebesar 6000 jiwa, serta tersebar diseluruh daerah NTB.

Ketua IKBK H. Jamris Dt Bandaro Jambak dalam sambutannya menyampaikan, masyarakat minang yang ada di NTB memiliku hubungan yang seiya sekata dengan Pemda setempat, serta masyarakat minang disini telah melakukan pembauran, dimana telah banyak anak kemenakan kami yang berkeluarga dengan masyarakat disini. Sehingga disini tidak ada yang nama kampung Minang karena, bagi kami tanah NTB juga tanah kampung kami.

Semangat juang dirantau adalah tahan sekuat hati, sakit dan senangnya diperantau kami, obat dengan kerja keras, sehingga jika ada terotoar yang kosong dimanfaatkan tempat berusaha. Namun semua itu dilakukan tanpa menganggu ketertiban umum. Hingga kini belum ada masyarakat minang disini yang terlibat kasus kejahatan besar, kami tahu diri dan mempertahan budaya dan ajaran filosofi minang dengan sebaik-baiknya.

Jamris juga menyampaikan, telah dimulainya pembangunan Gedung Serba Guna IKBK diatas tanah seluas 1.300 M2 dan juga pada zaman kepemimpinan Gamawan-Marlis telah dibantu sebesar Rp. 600 juta. Dan saat ini kita sedang berupaya menaikan kontruksi banguan dengan kebutuhan biaya lebih kurang Rp. 158 juta.
Kita berharap minimal dalam 2 (dua) tahun ini telah terbangun 75 %, hingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk pertemuan masyarakat minang dan lain-lain sebagai sebuah kebanggaan kita bersama.

Wagub Muslim Kasim dalam kesempatan tersebut menyampaikan orang minang merupakan bahagian dari perekat kesatuan NKRI, ini terlihat dari pandainya masyarakat minang bergaul dimana ia berada. Tantang dan kondisi rantau menjadi bahagian dari kemajuan masyarakat minang dalam menata kehidupannya yang lebih baik.

Yang pasti orang minang itu memiliki tiga kekuatan yang patut kita banggakan, pertama Pandai Bergaul, Pandai memanfaatkan situasi  dengan kerja keras serta yang tidak kalah penting orang minang itu memiliki karakter dan watak enterpreniurship ( berjiwa wirausaha). Selain itu orang minang tidak pernah mencari rebut, karena itu tidak salah hasil penelitian banyak orang 60 persen rumah-rumah masyarakat yang bagus-bagus itu berasal biayanya dari para perantau, ungkapnya.

Muslim Kasim juga menjelaskan, kita tidak lagi melakukan penanaman investasi dari negara lain dalam usaha sawit , kecuali investasi oleh masyarakat kita sendiri yang mengolahnya sendiri, sehingga tidak lagi kita ekspor CPO, akan tetapi telah berupa minyak goring, sabun dll.

Selama ini kita melihat investasi perkebunan kelapa sawit tidak menguntungan APBD, dan tidak membawa dampak yang begitu besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan hasil penelitian dan kenyataan dilapangan  25 tahun tanaman sawit berproduksi telah membuat tanah-tanah kita kering dan butuh waktu panjang untuk memperbaiki kondisi tanah seperti semula, ujarnya. Petemuan silaturrahmi yang penuh keakraban ini diakhiri dengan hiburan dan makan malam bersama. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post