Irwan Prayitno Resmikan Cetak Sawah Baru di Dharmasraya

Nusantaranews, Dharmasraya -- Kepedulian Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersama Bupati Dharmasraya diwujudkannya melalui peresmian cetak sawah baru dengan menanam padi sebatang secara simbolis melalui metode System of Rice Intensification (SRI) di lahan persawahan baru yang dibuka kelompok tani Rawang Parupuk, Jorong Taratak, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya siang tadi.

Poktan Rawang Parupuk 'menyulap' rawah yang terlantar selama ini dikembangkan menjadi lahan persawahan dan dibuka sejak Agustus 2010 seluas 50 hektare. Kelompok tani itu, mendapatkan bantuan dana bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) Kementerian Pertanian sebesar Rp225 juta.     

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, pembukaan lahan persawahan baru sebagai upaya untuk menyiapkan ketersedian pangan di daerah. Pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran untuk mendukung masyarakat yang ingin membuka lahan baru senilai Rp7,5 juta/hektare.

Jadi, masyarakat yang mempunyai lahan terlantar dan punya keinginan mencerak sawah baru, hanya tinggal mengajukan proposal ke instansi terkait. "Kita terus mendorong pembukaan lahan sawah baru, pada tahun 2011 Dharmasraya telah menargetkan seluas 600 hektare,"  dan tambahan 2000 ha pada tahun 2012 hingga tahun 2013, katanya.

Menurut gubernur, Dharmasraya masih banyak lahan tidur dan rawa yang bisa dikembangkan untuk mencetak lahan sawah baru, maka diharapkan Pemkab setempat mempersiapkan proposal untuk diajukan ke Kementerian terkait di pusat. Pembukaan lahan sawah baru, sangat seiring dengan program gerakan pensejahteraan petani (GPP) yang dicangkan program. Makanya petani yang punya motivasi itu, terus di dorong dan termasuk pada kabupaten lainnya yang memiliki lahan tidur terlantar.

Menurut kajian Dinas Pertanian Sumbar, lahan sawah baru produksinya untuk tahap awal sekitar tiga ton, dan setelah tahap berikutnya bisa melebihi empat ton/hektare.   Dengan penambahan lahan baru tersebut, tentu produksi besar Dharmasraya terus mengalami peningkatan atau mampu melebihi kebutuhan lokal.  "Kini surplus produksi beras Dharmasraya sudah mencapai 35 ribu ton, jika dilakukan penambahan pada tahun ini, jelas bisa mencapai surplus sekitar 50 ribu ton," katanya. 

Kesempatan kunjungan lapangan itu, Gubernur Sumbar juga meresmikan peluncuran beras Darah Jingga yang telah dipatenkan menjadi produksi lokal kabupaten pemekaran itu. Sentra produksi beras Darah Jingga Dharmasraya itu, dikembangkan kalangan kelompok tani (Poktan) di Jorong Piruko, Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung.

Gubernur juga memberi apresiasi petani yang telah bergabung dalam kelopok tani, dan membentuk usaha keuangan mikro serta memiliki unit penggilingan padi bantuan dari Kementan RI.

"Kita membutuhkan petani yang mau berkerja keras dan bersungguhsungguh sehingga dalam menjalankan usaha ada kendala pemerintah daerah akan terus mencarikan sumber bantua mulai dari masa tanam sampai pada pasca panen," katanya.

Gubernur juga dalam kesempatan tersebut menyerahkan secara simbolis bantuan Perkebunan untuk Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2011 yakni, 50.000 batang bibit kakao, 5.250 batang bibit sawit, 35 ekor sapi, gunting pangkas Kakao 100 buah, 40.000 batang bibit karet. 

Hadir kesempatan itu, Kadis Perta Sumbar, Disbun, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten itu, serta anggota legislatif dan Muspida setempat. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post