** In Memoriam Eddy Hartawan (3)**


KONTROVESIAL

“Pembela Kedaulatan Bangsa
yang Tiada Duanya"
Oleh: Ecevit Demirel*


PEMILIK nama lengkap Eddy Hartawan Siswono tersebut, semasa hidupnya memang dikenal kontroversial. Kata-kata dan tindakannya terbilang ‘berani’ menentang arus, terlebih kala berbicara dan menggelar aksi moral seputar beberapa persoalan bangsa. Dengus idealisme masih kental terasa, saat berbincang dengan siapa saja.

Simak saja aksi-aksi ‘membela kehormatan negara’ yang digelar Laskar Merah Putih se-perti kala menentang pemerintah Malaysia yang mencoba mengklaim kepemilikan atas blok Ambalat. Pengibaran bendera Merah Putih sepanjang 5217 meter di sejumlah wilayah konflik Indonesia, hingga seruan perang melawan Malaysia. “Kami ingin me-ngembalikan roh nasionalisme yang menurut kami kini kian meluntur di tengah bangsa ini,” tegas Eddy.

Berbincang dengan Eddy memang ‘menyembulkan’ kesan idealisme yang masih kental. De-ngar saja, misalnya, apresiasinya seputar ‘hari esok’ partai politik. Menurut dia, kebijakan memberikan bantuan finansial kepada parpol tidak mencerminkan keberpihakan terhadap rakyat. “Karena kami berpendapat, bantuan kepada partai politik harus dihapuskan,” tandasnya.

Selain itu, mantan Komandan Satgas GM-Kosgoro juga menyatakan bahwa pemberian rumah dinas untuk angota lembaga legislatif tidak tepat dan karenanya tidak perlu. Masih lebih tepat bila dana itu digunakan untuk menopang upaya mensejahterakan, petani, nelayan dan guru serta anak bangsa lainnya yang memang memerlukan. Apalagi, tingkat kemiskinan di tengah kehidupan bangsa ini masih memprihatinkan.

Menurut dia, hal-hal seperti disebut di atas, merupakan sebagian implikasi dari adanya ke-cenderungan betapa bangsa ini tengah dilanda oleh lima erosi nilai. “Pertama, erosi nilai kebangsaan, nasionalisme, patriotisme, kebudayaan dan atau moral bangsa, serta erosi kepercayaan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” katanya. “Nah, menjadi tugas kita semua, untuk menghapus erosi-erosi itu dengan segala kemampuan yang ada,” katanya lagi.

Karena itu, katanya lagi, kalau dahulu Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan negara ini dengan visi ‘membawa ke pintu gerbang kemerdekaan’ maka, saat ini setiap anak bangsa khususnya jajaran Laskar Merah Putih bertujuan membawa bangsa ini ke dalam pintu gerbang kemerdekaan. “Dalam konteks inilah, maka kita memandang pendidikan menjadi prioritas penting untuk diperhatikan secara sungguh-sungguh,” papar mendiang dalam wawancara dengan salah satu mass media.

Penulis adalah Ketua Laskar Merah Putih Sumatera Barat,
tulisan merupakan petikan dari berbagai sumber

Post a Comment

Previous Post Next Post