Binsos Sumbar, Sosialisasikan Penyerapan ABS-SBK

SALAH satu tujuan dari sosialisasi pelaksanaan kegiatan aplikasi Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS, SBK) ini adalah untuk memaksimalkan peran ninik mamak melalui, LKAM Kecamatan, KAN Nagari, Bundo Kanduang dan para pemuda yang tergabung didalam wadah Karang Taruna untuk membiaskan, memberi contoh ditempat mereka berada. Dalam arti kata dalam lingkungan mereka bekeluarga dan lingkungan tempat mereka bekerja, jelas Kepala Bagian Kebudayaan Biro Bina Sosial Sumatera Barat Drs. H. Mulyadi, MM Kamis (29/7) di ruang Aula LKAAM Sumbar.

Sasaran dalam sosialisasi ini, adalah orang yang berkompeten didalam kepengurusan ABS-SBK, yaitu KAN, LKAAM, Bundo Kanduang dan Karang Taruna. “jadi orang-orangnya dulu yang dituju, didalam sosialisasi ini” Dalam arti kata diadakan aplikasi dan sosialisasi tentang ABS-SBK, agar mereka dapat mengimplementasikan sosialiasi ini terhadap keluarga, linkungan serta tempat mereka bekerja”.

Namun kalau ditanya sejauhmana efektifitas kegiatan sosialisasi ABS-SBK terhadap para pengurus ini, jawabanya tentu belum maksimal atau sempurna, apabila tidak ada gerakan dari lembaga-lembaga adat atau institusi dinagari itu sendiri. Jika kita perhatikan selama ini, memang masih banyak diantara para pengurus LKAAM yang belum memahami ABS-SBK secara menyeluruh. Kalau dapat mereka mengimplementasikan ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari yang bermanfaat bagi diri mereka, keluarga dan lingkungan masyarakat. “biaskan pada diri kita, baru kita biaskan kepada orang lain,”.

Dewasa ini, memang banyak orang yang memahami tentang adat, akan tetapi tidak mengamalkan. Karena yang dimaksud, adalah bagaimana memahami dan mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari. Adapun upaya Pemprov Sumbar selain sosialiasi kegiatan terhadap pengurus KAN, LKAAM, Bundo Kanduang dan Karang Taruna, yaitu klas program sosialisasi ABS-SBK terhadap siswa-siswi SMU/SMA dan perguruan tinggi serta para pemuda-pemudi yang tergabung dalam Karang Taruna dan KNPI. Pelaksanaan kegiatannya telah berjalan selama dua tahun, dengan jumlah alumni sebanyak 900 orang.

Jadi yang dinamakan paga nagari, itu telah terbentuk dengan adanya paga nagari LKAAM Sumbar. Dimana pagar nagari itu berisikan orang-orang yang telah mengikuti pelatihan semacam klass program ABS-SBK yang diadakan oleh Biro Binsos Sumbar. Sebagaimana output yang diharapkan dari program tersebut adalah mengertinya dan terlaksananya ABS-SBK setiap detik dan waktu didalam kehidupan dan penghidupan masyarakat Minang Kabau, kata Mulyadi. ronald

Post a Comment

Previous Post Next Post